IDTODAY NEWS – Tiga foto krusial atau penting ini beredar di media sosial usai upaya kudeta Partai Demokrat yang gagal. Tiga foto ini berisi Moeldoko, SBY, dan Nazaruddin serta Joni Allen Marbun.

Foto ini beredar sejak Selasa (2/2), salah satu yang mengunggah adalah politisi Partai Demokrat Jansen Sitindaon.

Unggahan Jansen Sitindaon di akun Twitter @jansen_jsp ini juga disertai narasi sindiran ke Jenderal (Purn) Moeldoko.

“Walau saya telat mengucapkannya, selamat Jenderal atas diangkatnya jadi Panglima TNI,” sindir Jansen kepada Jenderal (Purn) Moeldoko.

Jansen juga memposting ulang postingan Presiden RI keenam SBY pada unggahan 30 Agustus 2013 lalu.

Tepatnya saat itu, Presiden SBY mengunggah foto pengangkatan Jenderal Moeldoko sebagai Panglima TNI dan Jenderal Budiman sebagai KASAD.

Selain mengunggah foto, Jansen juga membuat cuitan yang lain yang ditujukan kepada Moeldoko.

Baca Juga  Gatot Tak Hadiri Pemberian Bintang Mahaputera, Politikus PKS: Luar Biasa, Beliau Tidak Gila Pangkat

“Ini bukan soal debat politik. Kalau soal ini walau tidak ahli, jika sudah sehat aku siap hadapi siapapun!,” katanya.

“Aku hanya ingin mengetukmu sebagai sesama orang yang di dalam diri kita ada jasa Pak SBY, kudoakan engkau baik-baik saja Jenderal, tidak kena karma atas lupanya engkau akan sejarah dirimu,” tegas Jansen.

Selain foto pengangkatan Jenderal Moeldoko sebagai Panglima TNI, satu foto beredar memperlihatkan Moeldoko mencium tangan SBY.

Sementara foto ketiga yang beredar memperlihatkan pertemuan antara Nazaruddin dengan Jhony Allen Marbun.

Ketiga foto ini telah beredar viral di media sosial terutama Twitter usai upaya kudeta Partai Demokrat oleh Moeldoko dan kawan-kawannya.

Sementara itu, KSP Moeldoko di siaran pers Senin (1/2) malah mempertanyakan rumor kudeta yang dituduhkan kepadanya atas kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono selaku Ketua Umum Partai Demokrat.

Ia bingung, istilah kudeta semestinya datang dari internal organisasi atau institusi, bukan dari luar.

“Kalau ada istilah kudeta ya kudeta itu dari dalam, masa kudeta dari luar. Bukan kudeta dari luar,” kata Moeldoko saat menyampaikan keterangan pers secara virtual, Senin (1/2/2021).

Moeldoko memang mengakui sempat bertemu dengan sejumlah kader Demokrat.

Pertemuan itu dimaknai biasa saja dan bukan bermotif politik.

Sebagai mantan Panglima TNI, Jenderal Purn Moeldoko menyebut kebiasaannya bertemu dengan banyak kalangan termasuk para politisi.

“Konteksnya apa saya juga tidak mengerti. Dari ngobrol- ngobrol itu biasanya saya awali dari pertanian karena saya memang suka pertanian. Berikutnya curhat tentang situasi yang dihadapi ya gue dengerin aja, gitu. Berikutnya ya sudah dengerin saja,” kata dia.

“Terus munculah isu dan seterusnya mungkin dasarnya foto- foto. Ya ada dari Indonesia Timur dari mana- mana datang ke sini kan ingin foto sama gue, sama saya, ya terima saja,” katanya.

Baca Juga  Sandiaga Uno Ungkap 3 Isu Pokok PPP pada Pemilu 2024

“Apa susahnnya, itu lah menunjukkan bahwa seorang jenderal yang tidak punya batas dengan siapa pun,” kata Moeldoko.

Moeldoko pun menyindir orang – orang yang menuduh dirinya ingin kudeta. Sebagai seorang pemimpin, kata dia, tidak boleh terlalu ‘baper’ dan ragu – ragu.

“Ya kalau anakbuahnya tidak boleh pergi ke mana- mana ya diborgol aja kali,” kata Moeldoko.

Berikut tiga foto yang viral di media sosial usai upaya kudeta Partai Demokrat.

Nazarudin mantan Bendum Partai Demokrat dan Jhoni Allen Marbun (Twitter)

Pelantikan Jenderal Moeldoko sebagai Panglima TNI oleh Presiden SBY (Twitter)

Moeldoko mencium tangan SBY (twitter)

Baca Juga: Pendiri Demokrat: Dulu Kami Jemput SBY, dan Sekarang Moeldoko

Sumber: pojoksatu.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan