Ada Foto Ayah HRS Bersama Bung Karno? Ini Penjelasannya

Foto pertama, dari kiri ke kanan, Bung Karno, Dubes India untuk Indonesia Mohammad Yunus Khan (bukan ayah Rizieq Shihab) dan Jenderal Sudirman. Foto itu diambil di Magelang, pada 17 Agustus 1948. (Foto:Iphos)

IDTODAY NEWS – Beberapa hari ini ada dua foto Bung Karno beredar dan menjadi viral di media sosial. Dalam foto itu disebut Bung Karno berdiri dengan ayah dari Habib Rizieq Shihab, pemimpin FPI.

Foto itu diunggah di Facebook dengan keterangan yang menyebut objek gambar adalah Bung Karno, Jenderal Sudirman dan ayah Rizieq Shihab.

Foto hitam-putih tersebut berlokasi di luar ruang, dengan posisi ketiga orang tersebut tidak menghadap kamera. Narasi yang menyertai foto ini sebagai berikut:

“Agar publik melek politik sejarah. Ada yg tahu siapa laki-laki di tengah Soekarno dan Jend Soedirman saat itu saat itu?! Beliau adalah ayahandanya Habib Rizieq Shihab. Berita ini sengaja ditutupi sejarah oleh kompeni pemerintah penjajah saat itu yakni Belanda karena Khawatir umat Islam bersatu”

Lalu, benarkah objek foto tersebut adalah Presiden pertama RI Soekarno, Jenderal Sudirman, dan ayah Habib Rizieq Shihab?

Menurut kominfo.go.id, orang yang berdiri di tengah Presiden Soekarno dan Jenderal Sudirman itu bukanlah ayah Habib Rizieq Shihab.

Baca Juga  Hadiri Dialog Kebangsaan Habib Rizieq, Said Didu: Pertama, Berhentilah Para Peminpin Berbohong

Tokoh itu adalah Mohammad Yunus Khan, salah satu anggota Indian Foreign Service sekaligus menjadi duta besar India untuk Indonesia saat itu.

Foto itu diambil saat mereka berada di Magelang, pada 17 Agustus 1948. Mohammad Yunus Khan juga beberapa kali melakukan kunjungan ke Indonesia, misalnya ke Jombang Jawa Timur, pada 1947, selain kunjungan pada 1948.

Selain Duta Besar India untuk Indonesia, Mohammad Yunus juga menjabat sebagai Duta Besar India untuk Turki, Irak, dan Spanyol.

Foto kedua, Bung Karno foto bersama tiga orang, dan yang berada paling kiri sebelah Bung Karno, juga disebutkan sebagai ayah Habib Rizieq Shihab. Juga disebutkan, foto tersebut diambil di rumah ayah Habib Rizieq Shihab.

Padahal, foto ini diambil menjelang detik-detik Proklamasi 17 Agustus 1945, di rumah yang terletak di Jalan Pengangsaan Timur 56, Menteng, Jakarta, milik Saudagar keturunan Arab, Faradj bin Said bin Awadh Martak.

Baca Juga  Jika KAMI Terlibat Demo Anarkis, Polri Tidak Perlu Sungkan-sungkan Tangkap Gatot Nurmantyo

Tidak ada ayah Rizieq Shihab yang bernama Hussein Shihap dalam foto ini. Sedang sosok paling kiri di sebelah Bung Karno adalah seorang jurnalis bernama M. Asad Shahab.

Bung Karno pada detik-detik menjelang Proklamasi di rumah Faradj bin Said bin Awadh Martak di Jl.Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta. Dari kiri ke kanan, M. Asad Shahab (jurnalis, bukan ayah Rizieq Shihab), Bung Karno, Muhamad Al Habsyi dan sedang yang paling kanan adalah M. Dhya Shahab. (Foto:Iphos)

Di sebelah kanan Bung Karno adalah Muhamad Al Habsyi, sedang yang paling kanan adalah M. Dhya Shahab.

Jadi faktanya memang tidak ada ayah Rizieq Shihab di antara kedua foto bersama Bung Karno itu. Dari dua foto di atas, yang disebut sebagai ayah Rizieq Shihab berbeda orang.

Yang pertama adalah diplomat India bernama Mohammad Yunus Khan, sedang orang pada foto kedua adalah jurnalis Indonesia, M. Asad Shahab.

Baca Juga  Yaqut Cholil-Sandiaga Jadi Menteri, Munarman Kutip Ayat Al-Qur'an

Kedua foto di atas diunggah oleh akun tidak jelas atau abal-abal. Sebagaimana beberapa waktu lalu ketika muncul isu klepon, juga diunggah oleh akun bernama Abu Ikhwan Aziz, yang ternyata juga tidak jelas.

Unggahan-unggahan oleh akun yang tidak jelas demikian biasa disebut false flag, yaitu operasi dengan bendera palsu.

Admin akun itu menulis seakan-akan pihak tertentu yang membuatnya, padahal dia sendiri yang membuat dan kemudian menjadikannya sebagai bahan untuk diolok-olok.

Unggahan-unggahan demikian yang biasa juga disebut sebagai ‘jebakan batman’.

Kali ini, olok-olok kepada Habib Riziek Shihab juga langsung bermunculan akibat dua foto tentang Bung Karno di atas. Setelah ini tentu akan ada lagi false flag yang lain, yang sasarannya mudah ditebak.

Kalau sasarannya sudah ditebak, maka mudah pula ditebak siapa yang menembak.

Sumber: jpnn.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan