Ada Potensi Reshuffle Jilid II, Jokowi Tetap Beri Kesempatan Menteri Baru

Presiden Jokowi berpeluang melakukan reshuffle kabinet jilid II. (Foto: SINDOnews)

IDTODAY NEWS – Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja melantik 6 menteri dan 5 wakil menteri (wamen) hasil reshuffle Kabinet Indonesia Maju. Namun, sejumlah pengamat memprediksi Jokowi akan kembali melakukan reshuffle sebelum masa kerjanya habis pada 2024 mendatang.

Terkait hal ini, Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Djayadi Hanan melihat reshuffle yang baru saja dilakukan tetap memperkuat dukungan politik terhadap kepemimpinan Jokowi. Terbukti tidak ada perubahan nominal atau jatah kursi untuk parpol. “Kalkulasi politik jelas karena parpolnya solid semua mendukung kebijakan Pak Jokowi termasuk Omnibus Law, dari politik kuat sekali,” kata Djayadi menjawab pertanyaan SINDOnews dalam webinar di Jakarta, Minggu (27/12/2020) kemarin.

Baca Juga  Satgas Covid-19 Ingatkan Saat Ini Masih PPKM, Bepergian Hanya untuk Keperluan Penting

Kemudian, sambung Djayadi, masuknya Sandiaga Uno juga memperkuat dukungan dari Partai Gerindra, karena Sandi punya popularitas pribadi dan dukungan anti-Jokowi yang merupakan pendukungnya juga cukup besar. Jadi, keberadaan Sandi melengkapi dan mengganti posisi yang ditinggalkan Edhy Prabowo meskipun posisinya berbeda. Sehingga seharusnya, dukungan politiknya sangat kuat.

Menurut dia, memang fokus reshuffle ini mau memastikan penanganan pandemi Covid-19. Jokowi sudah mengganti Menkes dan seharusnya Menkes bisa mengambil peran lebih memimpin dengan dibantu Mendagri. Karena, Menkes tidak bisa mengelola pandemi ini tanpa melakukan konsolidasi dengan pemerintah daerah (pemda). “Bagaimanapun pelaksanaan di tingkat lapangan, di tingkat daerah, rumah sakit dan sebagainya. Saya kira Mendagri dievaluasi, tapi karena pilkada dianggap sukses di 270 daerah jadi tetap tidak diganti,” terang akademisi Universitas Paramadina itu.

Ada Potensi Reshuffle Jilid II, Jokowi Tetap Beri Kesempatan Menteri Baru

Oleh karena itu, menurut Djayadi, soal kemungkinan reshuffle kedua, tentu saja mungkin. Karena Jokowi nantinya melihat kembali perkembangan atas penanganan pandemi Covid-19 dari sisi kesehatan, begitu juga sektor ekonomi dan juga 6 menteri baru hasil reshuffle. Sehingga, reshuffle kedua diprediksi tidak akan dilakukan dalam waktu dekat.

“Nanti akan dilihat perkembangan penanganaan pandemi dari sisi kesehatan, dan tentu saja Kemendag, Kemenparekraf, kementerian bidang ekonomi, Kementerian Kelautan Perikanan dan Kementerian Pertanian mampu memberikan recovery ekonomi kita minimal dalam jangka pendek, minimal 2021- 2022. Jadi akan akan evaluasi lagi melihat perkembangan pandemi saya kira, tetapi itu tidak akan cepat dalam waktu singkat, paling tidak tim ini akan diberi kesempatan terlebih dulu untuk bekerja,” pungkas Djayadi.

Baca Juga  Soal Vaksin COVID 19 Berbayar, Ngabalin: Banyak Orang Kaya di Republik Ini

Baca Juga: Mahfud MD Dukung Penggunaan Markaz Syariah FPI sebagai Pondok Pesantren

Sumber: sindonews.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan