IDTODAY NEWS – Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bicara soal keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin membangun kilang, namun keinginan itu tak pernah terwujud.
Pria yang kini disapa BTP ini menyatakan Jokowi sudah berkali-kali meminta membangun kilang ataupun memperbarui kilang sejak dipilih jadi presiden.
Untungnya, Jokowi jadi presiden lagi. Dengan begitu, menurut Ahok, Jokowi masih bisa mendorong keinginan bangun kilang.
“Presiden sudah teriak-teriak bangun kilang, perbarui kilang. Presiden bilang lima tahun lewat gitu aja tuh, nggak ada yang dibangun. Nggak ada yang di-upgrade juga. Untung presiden terpilih kedua kalinya. Bisa ngegas lagi,” kata Ahok dalam talkshow live IG TV bersama Mata Najwa, Minggu (16/8/2020).
Dia mengatakan kenyataan ini membuatnya sedikit keki. Menurutnya, ada yang ngeyel tidak mau membangun kilang.
“Nah itu itu kenyataannya begitu sebetulnya. Fakta kita begitu. Saya katakan, ngeyel tahu nggak? Kalau dibilang nggak ngerti, nggak juga kok. Pintar-pintar kok,” ujar Ahok.
“Itu kilang itu bikin keki saya, udah gua semprot aja, kesel gua,” tambahnya.
Kemudian, ketika ditanya siapa pejabat yang membuatnya kesal, dia enggan menjawab siapa orangnya. Yang jelas menurutnya pejabat di Pertamina sejak lama adalah orang dengan pendidikan tinggi semua, namun dia heran membangun kilang saja tidak bisa.
“Pejabat-pejabat kita kan di Pertamina, di migas kan nggak bodoh semua, doktor, profesor semua. Kita nggak ngerti. Yang jelas barangnya nggak jadi kan? 5 tahun Pak Jokowi kan nggak ada yang jadi,” kata Ahok.
Juni lalu, Dirut Pertamina Nicke Widyawati sendiri pernah mengomentari keluhan soal kilang yang tak kunjung selesai pembangunannya. Menurutnya membangun kilang memang sulit dan butuh waktu lama, apalagi untuk membebaskan lahannya.
“Banyak juga kalangan yang tetap nyinyir mengatakan ‘ini kilang kok nggak jadi-jadi’. Ya semua harus tahu juga membangun kilang itu bukan seperti membalikkan tangan ya. Perlu waktu 3-4 tahun membangun kilang,” kata dia dalam diskusi virtual yang disiarkan langsung di Facebook, Senin (15/6/2020).
Dia menjelaskan beberapa progress kilang, kilang RDMP di Balikpapan misalnya, dia memastikan kilang ini selesai dan bisa digunakan di 2023. Oktober ini, kilang mulai melakukan pemasangan alat.
Kemudian proyek kilang di Tuban dia sebutkan pembebasan lahannya sudah 95% dan sisanya akan diselesaikan melalui reklamasi. Pemerintah sudah memberikan izin terkait hal tersebut. Namun saat ini berhenti sementara karena ada PSBB.
Lalu perkembangan proyek di Balongan fase 1 untuk meningkatkan kapasitas sudah berjalan. Sedangkan fase 3 dalam proses pembebasan lahan.
Lalu ada juga PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) juga berjalan. Dia menyebut kilang ini akan kelar 3 tahun ke depan.
Sumber: detik.com