IDTODAY NEWS – Putri almarhum Gus Dur, Alissa Wahid mendapat cemoohan dari buzzer di media sosial setelah dirinya berikan komentar negatif kepada Permadi Arya alias Abu Janda ke media massa.

Alissa mengatakan, setelah dirinya berkomentar di media massa terkait ungkapan rasis permadi arya, dirinya kemudian mendapat peringatan bahwa akan ‘diserang’ oleh mereka yang pro ke Permadi Arya.

“Kemarin setelah pernyataan di CNN Indonesia, langsung ada yg mention saya, semacam menyuruh saya siap-siap menghadapi pasukan Permadi. Sekarang baru ngeh (sadar),” ujar Alissa di twitternya, Ahad (31/1) sore.

Alissa mengatakan, dia menyadari bahwa jika akan berada pada prinsip, maka akan mengalami hal tersebut.

Dia mengisahkan waktu kejadian membela mushola di Tumaluntung yang dirusak sekelompok orang. Dia pun diserang oleh pihak non muslim.

“Waktu bela mushola di Tumaluntung, banyak orang Kristen ngamuk-ngamuk ke saya, mengatakan saya tidak pernah belain gereja-gereja yang ditindas selama ini,” kata Alissa.

“Waktu mengingatkan kejadian MIT (Mujahidin Indonesia Timur) Sigi bukanlah serangan kepada kelompok Kristen, karena korbannya macam-macam agama, kembali banyak orang kristen marah-marah,” sambung Alissa.

Alissa juga mengaku pernah diserang mereka yang pro Jokowi karena kritikannya ke Pemerintah.

“Waktu respons twitt pak Jokowi soal apa gitu, diserbu Jokowers. Waktu menyetujui pak Jokowi, diserbu anti Jokowi. Yah. That’s life,” kata Alissa.

Alissa berharap, orang-orang agar bisa mengukurnya dengan rekam jejaknya hingga mereka bisa ambil kesimpulan sendiri.

“Saya masih tetap dalam prinsip ini:You dont need to explain yourself. Your friends do not need it. Your enemy wouldnot believe it. (Anda tidak perlu menjelaskan diri Anda sendiri. Teman Anda tidak membutuhkannya. Musuh Anda tidak akan mempercayainya)” jelas Alissa.

Sebelumnya, Alissa ikut berikan pendapat terhadap pernyataan Abu Janda alis Permadi Arya soal agam Islam arogan dan dugaan rasis ke Natalius Pigai. Alissa menilai Abu Janda rasis dan berlebihan.

“Itu rasis banget ya. Berlebihan dan nggak tawassuth (moderat) itu. Ketika berkomentar seperti itu, dia sudah menyalahi semua prinsip NU. Tawassuth, tawazun, tasamuh tidak ada, dan i’tidalnya tidak ada. Memang ngaco orang itu,” tegas Alissa, dikutip NU Online, Ahad (31/1).

Baca Juga  Benny Harman: Mana Perppu Corona Yang Katanya Efektif Bantu Rakyat?

Menurut Alissa, hal terpenting agar seseorang dapat menjadi Nahdliyin itu dengan menerapkan prinsip Aswaja An-Nahdliyah dalam keseharian. Prinsip tersebut adalah tasamuh, tawazun, tawassuth, i’tidal, dan amar ma’ruf nahi munkar.

“Itulah yang menentukan apakah seseorang bisa disebut sebagai orang NU atau bukan,” ungkap perempuan bernama lengkap Alissa Qotrunnada Munawaroh ini.

Baca Juga: Alissa Wahid: NU Harus Jaga Jarak Dengan Politik Praktis

Sumber: fajar.co.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan