IDTODAY NEWS – Eks politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menanggapi pemberitaan terkait Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang memilih diam saat ditanya terkait rencana KPK untuk memanggilnya sebagai saksi atas kasus korupsi Munjul.

Diberitakan sebelumnya oleh Kompascom, bahwa Anies memilih tidak bersuara saat dirinya ditanya oleh pihak wartawan terkait rencana pemanggilannya oleh KPK.

“Sudah cukup ya,” ucap Anies kepada awak media saat itu sambil mengangkat jempol, dikutip terkini.id dari kompascom.

Melihat hal tersebut, Ferdinand lalu menyindir Anies dengan perkataan menohok.

Ia mengatakan bahwa Anies yang sebelumnya ahli penata kata, tiba-tiba tak mampu untuk berkata-kata.

“Ahli penata kata tiba2 tak mampu berkata2. Tenggorokan sesak,” cuit Ferdinand lewat akun Twitter FerdinandHaean3 dikutip terkini.id pada Kamis, 29 Juli 2021.

Beberapa warganet terlihat memberikan komentar pada cuitan Ferdinand.

“Sebagai warganegara yang baik. Saya akan bla bla bla Harusnya sich bisalah. Ngomong seperti itu. Tapi mungkin beliau lagi buru buru waktu,” komentar denbagusai.

Baca Juga  KPK Sebut Punya Bukti Kuat Budhi Sarwono Terima Fee Rp 2,1 Miliar

“Lidahnya mendadak kelu, terus mlayuu,” komentar agussusilo7562.

“Jubir nya kan ada si Raja Retorika, si ‘Dungu Rocky Gerung’ sudah terlalu lama si Anies ini bermain dgn Anggaran DKI, belum lagi para TGUPP nya itu yg Jumbo, semoga KPK sukses membuka kasus ini,” komentar Hatwan.

Sebagai informasi, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli bahuri berencana untuk memanggil Anies Baswedan sebagai saksi atas kasus korupsi di tanah Munjul.

Baca Juga  Yaman Zai Menangis, Istri dan 3 Anaknya Jadi Korban Sriwijaya Air SJY 182

Anies dipanggil oleh Firli lantaran menurutnya Gubernur DKI Jakarta tersebut pasti paham mengenai anggaran yang ada di daerah tersebut.

Firli pun berencana untuk memanggil Anies dalam jangka waktu seminggu sampai dua minggu ke depan.

Sumber: terkini.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan