IDTODAY NEWS – Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menjadi sorotan publik.

Itu setelah ia bercuit menanggapi meninggalnya Soni Ernata alias Ustadz Maaher At-Thuwailibi di Rutan Bareskrim Polri.

Dalam cuitanya itu, mantan polisi itu menyebut ‘aparat jangan keterlaluanlah, apalagi dengan ustaz’.

Lalu, apa maksud Novel membuat pernyataan yang terkesan membela Maaher dan menyerang Polri?

“Apa yang saya sampaikan itu adalah bentuk kepedulian terhadap rasa kemanusiaan,” kata Novel dihubungi wartawan, Kamis (11/2/2021).

Baca Juga  Di Mata Najwa, Laskar yang Ikut dalam Rombongan HRS Berikan Pengakuan Sebenarnya

“Terlebih ini kasusnya penghinaan. Rasa kemanusiaan mana yang tidak terganggu? Miris,” sambungnya.

Baca Juga: Posting Gaji Rp 700 Ribu di Medsos, Guru Honorer 16 Tahun di Bone Dipecat

Sosok yang pernah terlibat penyiksaan dan penembakan pelaku pencuri sarang walet ini juga menyebut, sebelumnya tidak pernah ada tersangka kasus penghinaan yang meninggal dalam rutan.

“Hampir tidak pernah kita dengar ada tahanan kasus penghinaan meninggal di dalam ruang tahanan,” sambungnya.

Karena itu, Novel menilai bahwa ada masalah dalam peristiwa ini.

Baca Juga  Ombudsman RI Umumkan Hasil Pemeriksaannya Hari Ini, Novel Baswedan: Semoga Kebenaran Bisa Tegak!

“Jadi ini ada masalah, bukan hal wajar (polisi) menahan orang yang sakit,” ujar Novel.

Oleh karena itu Novel merasa aneh ketika ada ormas melaporkannya ke polisi.

“Justru ketika pernyataan yang demikian penting tersebut dilaporkan, itu yang aneh,” kata dia.

Baca Juga: Dipolisikan Gara-gara Cuitan Meninggalnya Ustadz Maaher, Novel Baswedan Dibela WP KPK

Sebelumnya, Novel Baswedan bercuit sehari setelah Ustadz Maaher meninggal dunia.

“Innalillahi Wainnailaihi Rojiun Ustadz Maaher meninggal di rutan Polri,” cuitnya, Selasa (9/2).

Baca Juga  Postingan Ustadz Maaher Sebelum Meninggal: Kematian Akan Menghadang Setiap Manusia

Ia menyatakan, bahwa seseorang yang sakit, tidak semestinya dilakukan penahanan.

“Padahal kasusnya penghinaan, ditahan, lalu sakit. Orang sakit, kenapa dipaksakan ditahan?” sambungnya.

Novel juga menganggap perlakuan aparat kepada Maaher itu sudah keterlaluan.

“Aparat jangan keterlaluanlah.. Apalagi dengan Ustadz. Ini bukan sepele lho..,” tandas Novel.

Baca Juga: Jokowi Dapat Juara Ketidaksesuaian Omongan dengan Kenyataan, Kritikan dari Aliansi Mahasiswa UGM

Sumber: pojoksatu.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan