IDTODAY NEWS – Budayawan Sumbar Hasril Chaniago menyinggung soal kakek Arteria Dahlan yang disebut sebagai pendiri PKI. Politikus PDIP Arteria Dahlan akan mempertimbangkan hal itu untuk dimasukkan ke ranah hukum.

“Tentunya akan kami berpikir, saya masih berpikir-pikir untuk itu (lapor polisi),” kata Arteria saat ditemui di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/9/2020).

Arteria menambahkan saat ini ada UU ITE yang dapat menghukum pihak yang terkait dengan isu tersebut. Sebab, menurutnya, pasal terkait perusakan nama baik terlalu ringan.

“Ya, terlalu ringan (pencemaran nama baik). Kan ada UU ITE. Bisa langsung ditahan,” tuturnya.

Arteria menjelaskan saat ini dirinya sedang meneliti dan mencermati soal informasi tersebut. Menurutnya, isu itu sudah menjadi viral di masyarakat.

“Ya saya minta tolong. Makanya saya masih men-trace, saya juga lagi sedang mencermati dan meneliti. Karena isu itu kan sedang menjadi trending topic,” ujar Arteria.

Politikus PDIP ini menilai isu tersebut sebagai pembunuhan karakter. Terlebih jika dibuat dengan unsur kesengajaan.

“Karena apakah ini by design, kalau by design jahat banget ya. Itu namanya membunuh karakter seseorang. Kemudian menista, menyerang kehormatan, harkat dan martabat secara sengaja dan tidak patut,” imbuhnya.

Baca Juga  Jumhur Dijemput Tanpa Surat Penangkapan, Amnesty Indonesia: Intimidasi

Tonton video ‘Arteria Dahlan Tepis Isu Kakeknya Pendiri PKI di Sumbar’:

Diketahui, budayawan Sumbar Hasril Chaniago awalnya menyinggung soal kakek Arteria Dahlan bernama Bachtarudin dalam sebuah diskusi. Hasril menjelaskan dia bicara dalam konteks memaparkan demokrasi masyarakat Minangkabau, bahkan dalam lingkup keluarga.

Hasril menjelaskan keluarga Arteria Dahlan berasal dari daerah Maninjau, Sumbar. Bachtarudin masih sepupu pahlawan nasional HR Rasuna Said.

“Jadi ada satu keluarga di Maninjau itu, di situ ada Rasuna Said, pahlawan nasional itu Masyumi, kemudian ada namanya Bachtarudin, masih sepupu sama dia (Rasuna Said). Dia (Bachtarudin) itu pendiri PKI (di Sumbar). Jadi, bagi orang Minang, berbeda aliran politik itu biasa,” ujar Hasril saat dihubungi, Rabu (9/9).

Baca Juga  Pemulung dan Gelandangan yang Ditemui Risma Akan Dipekerjakan di Perusahaan BUMN

“Janganlah, konteks Minangkabau dalam keluarga kecil saja bisa beda seperti itu. Dan kebetulan Arteria Dahlan ini dia termasuk dalam keluarga itu,” imbuh Hasril, yang juga Wakil Ketua Yayasan Pusat Kebudayaan Minangkabau.

Sumber: detik.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan