AS Iming-imingi Investasi Miliaran Dolar Jika Indonesia Mau Damai dengan Israel

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Amerikas Serikat Donald Trump menggelar konpers rencana perdamaian Timur Tengah di Gedung Putih, AS. (Foto: REUTERS/Joshua Roberts)

IDTODAY NEWS – Miliaran Dolar Amerika Serikat akan mengucur ke Indonesia jika mau normalisasi hubungan dengan Israel. Pemerintah RI sudah menolak tegas kabar normalisasi hubungan tersebut.

Keterangan mengenai bantuan dana kepada Indonesia disampaikan Kepala Badan Korporasi Pendanaan Pembangunan Internasional AS (DFC), Adam Boehler. DFC merupakan lembaga investasi AS di luar negeri.

Saat diwawancarai media Bloomberg di Yerusalem, Boehler menyebut lembaga yang dipimpinnya dapat melipatgandakan tawaran investasi USD 1 miliar atau setara Rp 14,2 triliun kepada Indonesia.

“Kami berbicara dengan mereka mengenai ini,” kata Boehler seperti dikutip dari Al-Jazeera.

“Bila mereka siap, kami dengan senang hati mendukung secara finansial lebih dari apa yang kami lakukan,” sambung dia.

Baca Juga  Murka Akunnya Diblokir, Donald Trump Tuding Twitter Bersekongkol Dengan Kaum Radikal Kiri Untuk Membungkamnya

Tentang Adam Boehler

Adam Boehler sendiri tidak asing dengan Indonesia. Pada Januari 2020, dia diterima Presiden Jokowi untuk membicarakan soal investasi.

Februari 2020, Boehler sempat bertemu Menko Luhut Pandjaitan dalam acara di Washington DC untuk membicarakan investasi AS di calon ibu kota baru di Kalimantan.

Saat Luhut diterima Presiden Trump di Gedung Putih pada 17 November 2020, Boehler juga terlihat.

“Selama 2 tahun terakhir, saya intens berkomunikasi dengan Jared Kushner, menantu Presiden Trump dan rekannya Adam Boehler, CEO IDFC yang notabene mereka adalah tangan kanan Presiden Trump,” ungkap Luhut di akun instagramnya.

Adam Boehler merupakan teman sekamar Jared Kushner, suami Ivanka Trump, saat kuliah dulu.

Baca Juga  Jokowi: Ubah Kebijakan Belanja Pertahanan Jadi Investasi Pertahanan

Penegasan Kemlu RI

Jelang akhir masa jabatan, Trump terus mendorong negara Arab dan mayoritas Muslim untuk membuka hubungan dengan Israel. Negara Yahudi tersebut merupakan sekutu dekat AS.

Saat ini tercatat sudah ada empat negara mayoritas Muslim yang berdamai dengan Israel lewat perantara AS. Mereka adalah Uni Emirat Arab, Bahrain, Sudan dan yang teranyar Maroko.

Sejumlah media Israel menyebut Indonesia dan Oman akan segera berdamai dengan Israel setidaknya sebelum Trump lengser Januari lalu.

Kabar tersebut dibantah Pemerintah Indonesia. Menlu Retno memastikan RI tak akan membuka hubungan dengan Israel sampai Palestina merdeka.

Baca Juga  Pemerintah Aktifkan Calling Visa untuk Israel, Fadli Zon: Kita Tidak Bekerja Sama dengan Penjajah

“Hingga saat ini tidak terdapat niatan Indonesia untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel,” tegas Retno dalam keterangan pers daring Kemlu, Rabu (16/12).

Presiden Jokowi bahkan sudah memastikan sikap Indonesia terhadap Israel pada Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Jokowi menyatakan, RI berkomitmen mendukung kemerdekaan Palestina.

“Meskipun banyak terjadi perubahan yang begitu cepat di Timur Tengah, Indonesia tidak akan mengambil langkah apa pun untuk normalisasi dengan Israel hingga terwujudnya perdamaian abadi dan komprehensif antara rakyat Palestina dan Israel,” ujar Jokowi seperti dikutip dari siaran pers kantor berita Palestina WAFA.

Baca Juga: Sandiaga Uno jadi Menteri Jokowi: Ini Rekonsiliasi Sesungguhnya Cebong-Kampret

Sumber: kumparan.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan