Basarnas Ungkap Kendala Pencarian CVR Sriwijaya Air SJ182

Petugas PMI menyemprotkan cairan disinfektan ke kantong jenazah berisi objek temuan dari lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak pada hari keenam Operasi SAR pesawat tersebut di Dermaga JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (14/1/2021).(Foto: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

IDTODAY NEWS – Cockpit voice recorder (CVR) atau perekam suara kokpit black box pesawat Sriwijaya Air SJ182 hingga kini belum ditemukan. Basarnas mengungkap pencarian tersebut terkendala CVR yang tidak lagi memancarkan sinyal.

“Persoalannya sinyalnya yang ada di CVR itu sudah tidak memunculkan sinyal, sehingga pencarian dengan finder locator ini sudah tidak bisa seperti itu,” kata Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan dan Kesiapsiagaan Basarnas, Bambang Suryo Aji, di JICT2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (17/1/2021).

Untuk diketahui, dalam CVR terdapat komponen underwater locator beacon (ULB) atau yang juga disebut underwater acoustic beacon. ULB tersebut dapat memancarkan sinyal ‘Ping’ yang bisa dilacak apabila pesawat jatuh ke dalam air. Sinyal ini mampu bekerja di kedalaman 6.000 meter selama tiga bulan.

Dalam kasus CVR Sriwijaya Air SJ182, ULB ditemukan terpisah dari CVR. Dengan demikian, CVR tak lagi bisa dilacak melalui sinyal dari ULB tersebut dan harus dilakukan secara manual.

Menurut Suryo, pencarian terhadap CVR saat ini yang paling efektif adalah menggunakan robot bawah laut (ROV) milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). ROV, kata dia, bisa maksimal digunakan ketika dipakai saat malam hari.

“Yang terbaik adalah pada saat malam hari ketika tim penyelam sudah berkurang. Dia membutuhkan suasana di kedalaman itu yang jernih, sehingga bisa maksimal melihat barang-barang yang ada di bawah,” jelasnya.

Baca Juga  Casing CVR Sriwijaya Air Terlepas, Basarnas: Bagian Inti Terbuat dari Bahan Kuat

Seperti diketahui, sebelumnya TNI AL telah menemukan beberapa bagian dari CVR. Bagian tersebut adalah casing CVR dan underwater locator beacon (ULB). Sementara itu, bagian memori yang menjadi komponen utama CVR belum ditemukan.

Tim SAR pun saat ini masih terus melakukan pencarian. Pada Sabtu (16/1) kemarin, ROV milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) juga telah dikerahkan untuk mencari CVR, tapi belum membuahkan hasil.

Baca Juga  Benarkah Ustadz Maaher Disiksa Sebelum Meninggal? Ini Kata Polisi

Sementara, untuk FDR atau flight data recorder black box SJ182 yang sudah lebih dulu ditemukan sudah diunduh datanya. Ketua Komite Nasional Keselamatan Kerja (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengatakan hasil unduhan tersebut tengah dianalisis.

Baca Juga: Rizal Ramli: Para Hakim MK Tidak Punya Argumen Memadai Untuk Kalahkan Pandangan Kami

Sumber: detik.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan