IDTODAY NEWS – Pengamat politik, Tony Rosyid membela Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang dituding merugikan negara lewat rencana menggelar Formula E.

Tony menilai, rencana semula perhelatan tersebut diselenggarakan tahun 2020. Namun, Covid-19 datang dan menyerang Indonesia sehingga Anies Baswedan memutuskan menunda ajang tersebut.

Tony pun menanggapi soal itu lantaran muncul pro kontra di DPRD DKI. Kemudian, ada pihak yang ribut dan menyoal commitment fee.

Sebab, kata Tony, commitment fee tersebut dianggap hilang dan Anies sebagai Gubernur dituduh merugikan negara.

“BPK, lembaga resmi negara yang memiliki kewenangan menilai soal penggunaan anggaran, tidak mempersoalkan,” ujar Tony, Jumat 20 Agustus 2021 seperti dikutip dari Genpi.co.

Menurut Tony, faktanya Pemprov DKI Jakarta setiap tahunnya mendapat wajar tanpa pengecualian (WTP).

“Ini artinya, tak ada masalah dengan pengelolaan anggaran di DKI. Baik-baik saja dan WTP,” tegasnya.

Ia pun menilai, pihak yang kontra seringkali tidak dipahami bahwa perhelatan itu ditunda dan bukan dibatalkan.

Baca Juga  Anies Baswedan Makin Gencar Diserang Kritik, Pengamat: Publik Semakin Simpatik

Kalau ditunda, menurut Tony, artinya uang commitment fee tersebut tidak hilang. Jika dibatalkan, baru bisa disebut negara merugi.

“Anies, Gubernur DKI tegas menundanya. Kebijakan ini diambil untuk pertama, menghindari kerumunan yang berpotensi terhadap penyebaran covid. Kedua, memberi rasa empati kepada masyarakat yang terdampak pandemi,” terangnya.

Lebih lanjut, Tony menjelaskan bahwa melalui ingub yang sudah dikeluarkan Anies ajang balap Formula E akan digelar kembali tahun 2022.

Baca Juga  Viral Video Anggota PSI Merokok saat Rapat Resmi DPRD DKI

“Rencana ini telah diputuskan oleh Gubernur DKI. Keputusan itu mengingat covid-19 sudah melandai di DKI, diprediksi risiko penularan covid relatif bisa ditekan,” ujarnya.

Sumber: terkini.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan