IDTODAY NEWS – Persaudaraan Alumni atau PA 212 turut mengomentari terkait penangkapan pendakwah Ustadz Yahya Waloni atas dugaan penodaan agama Kristen.

Wasekjen PA 212, Novel Bamukmin menilai Yahya Waloni merupakan pendakwah yang sangat paham dengan agama.

Lantaran hal itu, Novel pun menilai penangkapan terhadap penceramah mualaf itu merupakan bukti negara salah kaprah memahami kepercayaan.

Novel Bamukmin menilai bahwa Ustadz Yahya Waloni tidak menghina ataupun merendahkan agama manapun.

Menurutnya, pendakwah asal Sulawesi Utara itu hanya sedang memperkuat iman dan takwa para jamaahnya.

“Salah kaprah di negeri ini tentang mana yang menista, mana menjaga akidah,” ujar Novel Bamukmin, Sabtu 28 Agustus 2021 seperti dikutip dari JPNN.

Yahya Waloni, kata Novel, merupakan mualaf yang memahami agama sebelumnya yakni Kristen. Menurut dia, Yahya telah mendalami Islam sejak 15 tahun lalu sejak memutuskan pindah keyakinan dari Kristen.

Baca Juga  Polemik Influencer, Gde Siriana: Bisa Timbul Netizen Publik Vs Netizen Plat Merah!

Oleh karena itu, menurut Yahya, secara keilmuwan Yahya Waloni yang kini berusia 50 tahun tersebut dirasa cukup mumpuni.

“Yahya Waloni itu paham akan agama sebelumnya dan akhirnya sadar menjadi mualaf lalu melakukan pendalaman tentang Islam,” tuturnya.

Petinggi PA 212 itu pun menilai Yahya Waloni tidak melakukan kesalahan saat menyampaikan isi ceramahnya soal Islam dan Kristen. Hal itu lantaran pendakwah tersebut memahami perbedaan dua agama itu.

Baca Juga  Abu Janda Apresiasi Polri Tangkap Ustadz Yahya Waloni

“Tupoksinya harus memberikan pemahaman yang jelas dan gamblang kepada umat dan begitu pun apa yang disampaikan oleh para pendeta,” ujarnya.

Sumber: terkini.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan