BEM UMY Soal Respons Jokowi Tanggapi Kritik BEM UI: The King of Pura-Pura Tidak Paham?

Presiden Jokowi memberikan pernyataannya untuk Global Health Summit, Jumat (21/5/2021). (Sumber: Tangkapan Layar Youtube Setpres)

IDTODAY.CO – Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta atau BEM UMY angkat bicara menanggapi respons Presiden Joko Widodo atau Jokowi terhadap kritik yang disampaikan BEM Universitas Indonesia.

Seperti diketahui, BEM UI sebelumnya mengkritik Presiden Jokowi melalui media sosial Twitter dan Instagram dengan menjulukinya sebagai The King of Lip Service.

BEM UMY pun merasa perlu mengkritik respons yang diberikan Presiden Jokowi karena dinilai tidak menanggapi substansi dari isi kritikan yang disampaikan BEM UI.

Menurut BEM UMY, dalam menanggapi kritikan BEM UI, Presiden Jokowi hanya fokus pada labeling The King of Lip Service yang diberikan kepadanya.

Baca Juga: Megawati Sangat Berduka, Adik Kandungnya Rachmawati Soekarnoputri Wafat

“Beberapa kritikan yang disampaikan ternyata direspons tidak sesuai dengan harapan dan mengaburkan substansi yang disampaikan oleh BEM UI,” tulis keterangan BEM UMY dalam unggahannya di Instagram pada Kamis (1/7/2021).

BEM UMY menegaskan bahwa yang seharusnya direspons oleh Presiden Jokowi adalah soal substansi kritik BEM UI.

Baca Juga  Pengacara Petinggi KAMI Laporkan Kabareskrim Listyo ke Komnas HAM

Itu antara lain mengenai tindakan represi yang dilakukan aparat kepolisian, persoalan revisi Undang-Undang Informasi Transaksi Elektronik atau UU ITE.

Kemudian, permasalahan KPK yang katanya setelah undang-undangnya direvisi akan semakin kuat, tapi nyatanya nihil.

Lalu, persoalan mengenai judicial review soal Undang-Undang Cipta Kerja yang oleh Jokowi, Mahkamah Konstitusi (MK) diminta untuk menolak semua gugatannya.

“Ini loh Pak Jokowi poin kritik yang seharusnya dijawab dan ditanggapi,” tulis unggahan BEM UMY.

Baca Juga: Rachmawati Soekarnoputri Meninggal, Megawati Berduka

“Selain The King of Lip Service, jangan-jangan bapak juga The King of Pura-Pura Tidak Paham?”

Lebih lanjut, dalam unggahannya, BEM UMY menjelaskan soal mengapa Presiden Jokowi lebih menanggapi soal labeling, ketimbang merespons soal substansi.

Menurut BEM UMY, sikap yang dilakukan Presiden Jokowi bisa dijelaskan melalui teori retorika Aristoteles.

Baca Juga  ProDEM Minta Jokowi Hati-hati Dengan Kerikil-Kerikil yang Bisa Jadi Sandungannya

Dalam retorika itu, terdapat tiga senjata yang dapat digunakan dalam komunikasi persuasif, salah satunya yakni Pathos atau emosional.

Seorang pemimpin mencoba membujuk rakyat dengan menyentuh sisi emosi mereka. Cara demikianlah yang diduga dilakukan oleh Presiden Jokowi.

“Bertujuan untuk menarik daya emosional rakyat, sehingga rakyat dibuat merasa bersalah, sedih, simpatik dan menghormati,” kata BEM UMY.

Sebelumnya, Presiden Jokowi merepons kritik yang datang dari BEM UI. Menurut Jokowi, BEM UI tengah belajar mengekspresikan pendapat.

Atas dasar itulah, Presiden Jokowi pun tidak mempersoalkan pernyataan yang disampaikan oleh BEM UI tersebut.

“Saya kira biasa saja mungkin mereka sedang belajar mengekspresikan pendapat,” kata Preisden Jokowi.

Ia menuturkan kritikan terhadap dirinya sebagai kepala negara bukan hanya terjadi kali ini. Jokowi mengaku sejumlah kritik dan penilaian yang ditujukan kepadanya terjadi sejak dulu hingga saat ini.

“Iya itu kan sudah sejak lama dulu ada yang bilang saya ini klemar-klemer, ada yang bilang juga saya itu plonga-plongo, kemudian ganti lagi ada yang bilang saya ini otoriter,” ucap Jokowi.

Baca Juga  Pernah Ditelepon Jokowi dan Luhut, Elon Musk Pilih Kerja Sama dengan Australia

Baca Juga: Rachmawati Wafat, La Nyalla: Jangan Lupakan Kiprahnya Dirikan UBK

“Kemudian ada juga yang ngomong saya ini bebek lumpuh dan baru-baru ini ada yang ngomong saya ini Bapak Bipang dan terakhir ada yang menyampaikan mengenai The King of Lip Service,” lanjutnya.

Bagi Jokowi, dalam negara demokrasi kritik yang diberikan mahasiswa terhadap pemerintah maupun kepala negara merupakan hal biasa.

Dalam konteks ini, lanjut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, pihak universitas tidak perlu menghalangi mahasiswa untuk menyampaikan pendapatnya.

“Saya kira ini bentuk ekspresi mahasiswa dan ini negara demokrasi,” kata Jokowi.

Baca Juga: Sosok Rachmawati Di Mata Fadli Zon: Teguh Pendirian Dan Berpihak Pada Rakyat

Sumber: kompas.tv

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan