IDTODAY NEWS – Warna oposisi dalam demokrasi kepemimpinan Bangsa Indonesia saat ini sudah mulai hilang dengan masuknya pasangan rival Jokowi-Maruf di Pilpres 2019.

Setelah sebelumnya Prabowo Subianto masuk sebagai Menteri Pertahanan, kini giliran Sandiaga Salahuddin Uno yang bergabung sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

“Bergabungnya Sandiaga Uno membuat warna demokrasi tanpa oposisi. Padahal oposisi penting dalam menjaga fungsi kontrol kebijakan, termasuk keseimbangan kedaulatan rakyat,” kata Ketua Asosiasi Ilmuwan Praktisi Hukum Indonesia (Alpha), Azmi Syahputra kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (27/12).

Praktis, hal ini juga memengaruhi warna demokrasi di parlemen. Menurut Azmi, bergabungnya Prabowo-Sandi akan diikuti oleh kader parpol yang menaunginya, yakni Gerindra untuk mendukung pemerintah.

“Ini semakin tidak ada lagi warna di parlemen dan hilangnya kekuatan ‘opisisi’ dan terpinggirkannya para kelompok politisi kritis penyeimbang pemerintahan selama ini,” sambungnya.

Di sisi lain, dinamisnya politik pasca Pilpres 2019 semakin menunjukkan rakyat kian dipermainkan. Sebab dalam Pilpres 2019 lalu, publik seakan terbelah dengan mendukung Jokowi-Maruf dan Prabowo-Sandi.

“Para rival politisi dalam Pilpres 2019 lalu terbukti hanya ‘memainkan emosi rakyat dan jadikan rakyat sebagai objek eksploitasi’. Karena akhirnya, para politisi andal ini masuk ke pemerintah,” tandasnya.

Baca Juga  Prabowo Calon Terkuat Pilpres 2024 Versi PPI, Zaenal Muttaqin Ungkap Karena Strategi Dua Kaki

Baca Juga: Jokowi Gencar Sosialisasikan Vaksin Sinovac, Haris Rusli: Apakah Bermigrasi Jadi Influencer?

Sumber: rmol.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan