Berharap Bisa Ketemu Jokowi, Mahasiswa Demo: Istana di Depan Kita Kosong

Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) aksi tolak UU Cipta Kerja di Jakarta. (Foto: Suara.com/Bagaskara)

IDTODAY NEWS – Sejumlah massa mahasiswa dari Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) yang melakukan demo menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja di Area Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, menyindir absenya Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta.

Berdasarkan pantauan Suara.com di lokasi, awalnya para mahasiswa menyampaikan aspirasinya dari atas mobil komando. Berbagai orasi terus disampaikan secara bergantian dari BEM masing-masing kampus yang hadir.

Setelah itu MC aksi dari atas mobil komando kemudian meminta massa berkumpul merapatkan barisan untuk maju menerobos barrier kawat berduri hingga beton.

Namun disela-sela imbauannya, MC menyindir Presiden Jokowi yang emggan menemui massa dan memilih untuk menggelar rapat di Istana Kepresidenan Bogor.

“Kita ingin ketemu Jokowi, biar menerbitkan Perppu. Eh pak presidennya di Bogor kawan-kawan. Dipikir males ah panas-panasan sama mahasiswa. Mendingan di Bogor dingin. Istana di depan kita kosong, kawan-kawan,” kata MC BEM SI yang diketahui bernama Alif di lokasi.

Sementara itu terlihat massa mulai berkumpul mendekat ke barrier kawat berduri. Adapun aparat kepolisian dari belakang barrier bersiaga merapatkan barisannya.

Baca Juga  Terdakwa Korupsi Nurhadi Pukul Petugas Rutan KPK, Polisi Periksa Saksi

Untuk diketahui, pada hari ini Presiden Jokowi memiliki agenda untuk melakukan rapat terbata salah satunya membahas perkembangan persiapan ajang Piala Dunia U-20 tahun 2020.

Sebelumnya, Koordinator Aliansi BEM SI, Remy Hastian menyatakan ribuan mahasiswa ini datang dari seluruh Indonesia dan menuntut Presiden Jokowi untuk membatalkan UU Cipta Kerja melalui Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undangan (Perppu).

“Aksi akan dilaksanakan pada Selasa, 20 Oktober 2020 pukul 13.00 WIB dengan estimasi massa aksi sebanyak 5.000 mahasiswa dari seluruh Indonesia,” kata Remy, Senin (19/10/2020).

Mahasiswa juga menyayangkan sikap pemerintah yang menutup mata dan justru menantang masyarakat ke dalam pengadilan judicial review di Mahkamah Konstitusi.

BEM SI mengecam tindakan pemerintah yang berusaha mengintervensi gerakan dan suara rakyat yang menolak UU Cipta Kerja.

“Juga mengecam berbagai tindakan represif aparatur negara terhadap seluruh massa aksi,” tegasnya.

Adapun terkait aksi hari ini, Remy mengimbau seluruh massa aksi untuk membekali diri dengan masker, face shield, hand sanitizer, dan obat-obatan pribadi mengingat demonstrasi akan dilakukan saat pandemi covid-19.

Sumber: suara.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan