BNPB Benarkan Ada Penjarahan Di Lokasi Bencana Gempa Bumi Sulbar

Gambar tangkap layar salah satu video viral di INstagram yang menunjukan aksi penjarahan oleh orang-orang/Repro

IDTODAY NEWS – Video yang sempat viral di media sosial mengenai aksi penjarahan oleh warga yang diduga pengungsi bencana gempa bumi Sulawesi Barat dibenarkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Kepala Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Bambang Surya Putra, menyampaikan hal tersebut dalam jumpa pers virtual BNPB, Sabtu (16/1).

“Untuk penjarahan, berdasarkan informasi yang kami dapatkan ini memang sempat terjadi,” ujar Bambang.

Lebih lanjut, Bambang belum bisa memastikan siapa, di mana dan kapan aksi penjarahan tersebut terjadi. Karena, hingga saat ini pihak berwenang masih melakukan penyelidikan.

“Namun saat ini tengah dilakukan penyidikan oleh pihak Kepolisian setempat,” demikian Bambang menambahkan.

Dari hasil penelusuran Kantor Berita Politik RMOL di Media Sosial (Medsos) Instagram, aksi penjarahan tersebut terekam di dalam 3 video berbeda.

Di mana, video pertama berdurasi 30 detik yang menampilkan sejumlah warga mengelilingi pengendara mobil berseragam oranye, dan sempat terjadi ketegangan di antara kedua belah pihak.

Baca Juga  Gempa M 4,7 Guncang Sumbawa Barat, Terasa hingga Denpasar

Kemudian video lainnya memperlihatkan aksi sejumlah orang yang memberhentikan sebuah truk di tengah jalan. Orang-orang itu mengambil barang-barang yang ada di dalam truk bak terbuka tersebut.

Adapun video ketiga menunjukkan aksi orang-orang yang juga menjegat sebuah mobil bak terbuka. Massa langsung mengerumuni mobil tersebut dan membawa lari barang-barang semacam logistik bahan pokok.

Baca Juga: Pilpres 2024 Bisa Cair: Nasdem-PKS Usung Anies, Airlangga Gaet Gatot, Ganjar Dan AHY Berduet

Baca Juga  Jadi Korban Salah Tangkap saat Demo, Dosen UMI Makassar Dipukul dan Diseret Polisi

Sumber: rmol.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan