Bongkar Skenario Jahat Istana, 2 Kekuatan Top Ini Porak-Poranda

Bongkar Skenario Jahat Istana, 2 Kekuatan Top Ini Porak-Poranda (Foto: jpnn/GenPI.co)

IDTODAY NEWS – Akademisi Rocky Gerung membongkar skenario Istana terkait Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.

Rocky blak-blakan mengatakan Imam Besar FPI itu sudah menjadi target Istana sejak kepulangan dari Arab Saudi.

“Supaya tahu kejahatan bersembunyi di mana. Sebab setan itu selalu ada di dalam hal detail. Nah detail itulah yang akan kita bongkar,” ujar Rocky dikutip GenPI.co dari Kanal YouTube-nya, Jumat (11/12).

Menurut Rocky, hubungan Istana dengan Habib Rizieq kian menajam usai penembakan enam Laskar Front Pembela Islam (FPI) di KM 50 Jalan Tol Jakarta-Cikampek.

Rocky pun kembali menegaskan, akal sehat publik kini tentu tengah menuntut agar peristiwa itu dapat diurai sedetail-detailnya.

Ia kemudian menganalisa kenapa Istana seolah menginginkan Habib Rizieq sebagai tersangka. Hal itu, sudah terlihat saat ini.

“Upaya bekuk habib Rizieq memang desain Istana, terlihat dari mereka yang berkumpul, sejak HRS datang terus dipantau teleponnya, dipantau WA-nya, untuk dijebak ke dalam skenario HRS,” bebernya.

Rocky mengatakan, publik tentu sangat paham bahwa ada nuansa politis saat pemanggilan Gubernur DKI Anies Baswedan untuk menggiring opini, jika kelompok yang berkumpul di Petamburan adalah salah.

Baca Juga  Komentari Ulah Ambroncius Nababan, Sultan Priok: Jangan Kasih Ampun, Gak Perduli Dia Siapa

“Karena Petamburan rumah Habib Rizieq jadi Istana rakyat, dan Istana Presiden terganggu. Mereka ketakutan jika masyarakat menuntut keadilan lewat Istana rakyat,” jelas Rocky.

Selain FPI, Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) juga merupakan ormas yang sangat membuat Istana makin kepanasan.

Pasalnya, dua ormas tersebut paling ditakuti rezim Jokowi saat ini. Pemerintah doyan mencari-cari kesalahan yang dilakukan petinggi FPI dan KAMI.

Deklarator sekaligus Komite Politik KAMI, Gde Siriana Yusuf mengatakan, pentolan FPI dan KAMI diincar dengan UU ITE dan protokol kesehatan setelah alasan makar tidak berhasil.

“Bagaimana cara penjarakan orang-orangnya. Alasan makar tidak kuat, masuknya dari UU ITE dan prokes,” tegas Gde Siriana dalam keterangannya, Sabtu (12/12).

Baca Juga  Seluruh Kader Gerindra, Wajib Dukung Mantu Jokowi dan Calon Lain di Pilkada

“FPI dan KAMI yang kini ditakuti penguasa. FPI punya basis massa umat Islam, KAMI punya intelektual nasionalis. Klop, bersatu membawa gerakan ke tengah, tidak kiri atau kanan,” tambahnya.

Gde Siriana membeberkan, mereka menyebutnya PMP (Poros Menteng Petamburan). Menteng merujuk pada KAMI yang deklarasi dan beralamat di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Adapun Petamburan, Jakarta Pusat merupakan daerah markas FPI.

Baca Juga: Azerbaijan-Armenia Adu Tembak Lagi di Nagorno-Karabakh, 4 Tentara Tewas

Sumber: genpi.co

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan