IDTODAY NEWS – Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, ingin panggilan ‘bung’ kembali dipopulerkan. Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) mendukung ide Megawati tersebut.
“Sapaan ‘bung’ memiliki makna yang egalitarian (kesetaraan). Bung Karno dan Bung Hatta dipanggil bung, tidak dipanggil dengan gelar yang lain, misalnya selalu ingin dipanggil paduka yang mulia,” kata Wakil Kepala BPIP Profesor Hariyono kepada wartawan, Sabtu (14/8).
Hariyono mengatakan bahwa sapaan ‘bung’ sudah ada sejak sebelum merdeka.
“Sapaan ‘bung’ sudah ada sejak zaman pergerakan nasional sebelum merdeka. Itu adalah antitesis terhadap struktur ekonomi politik kolonial. Dulu, ada kelas Eropa sebagai yang tertinggi, ada Timur Asing, dan ada pribumi,” kata Hariyono.
Hariyono mengatakan bahwa sapaan bung mencoba menghancurkan kelas-kelas sosial yang dibangun era feodalisme dan dilestarikan oleh kolonial.
“Ini sesuai konsep sila ke-2. Kita tidak menyembah orang lain meski juga tetap menghormati orang lain,” ujarnya.
Menurutnya, saat ini gejala feodalisme kembali muncul. Sapaan bung bisa membuat feodalisme redup.
“Mental feodal atau neofeodalisme di pemerintahan harus dihilangkan. Lihatlah, elite politik, ekonomi, sosial, bahkan agama tidak melayani rakyat maupun umat. Ini menurut saya, orang yang punya kedudukan memang harus kita hormati, tapi tidak harus dikultuskan, kemudian rakyat cuma menjadi objek belaka,” kata Hariyono.
Sumber: jitunews.com