Bukan PDIP, Ternyata Parpol Ini yang Paling Mendukung Pemerintahan Jokowi-Ma’ruf

Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amien 2019-2024.(pojoksatu.id)

IDTODAY NEWS – Hasil survei lembaga Timur Barat Riset Center (TBRC) menunjukkan Partai Golkar dinilai responden sebagai partai politik yang paling mendukung kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Wakil Presiden Ma’ruf Amin.

Berdasarkan survei yang digelar pada 26 Januari-10 Februari 2021 ini, sebesar 92,8 persen dari 1.985 responden memilih Golkar sebagai partai di legislatif yang paling mendukung program Jokowi.

Koordinator survei TBRC Johanes Romeo mengatakan, dalam surveinya, responden dari 34 provinsi di Indonesia dengan minimal berusia 17 ditanya soal parpol di DPR yang paling mendukung Jokowi-Ma’ruf. Responden dipersilakan menyebutkan lebih dari satu parpol.

“Jawaban 1.985 responden, parpol Golkar merupakan parpol yang paling mendukung program-program pemerintah Jokowi-Ma’ruf Amin di legislatif dengan 92,8 persen, disusul PDIP dengan tingkat dukungan 89,2 persen,” ujar Romeo dalam paparan surveinya, Selasa (23/2).

Setelah Golkar dan PDIP, urutan ketiga parpol paling mendukung Jokowi adalah Nasdem dengan 79,20 persen, PKB 78,8 persen, PPP sebanyak 60,2 persen. Selanjutnya, Gerindra 50,20 persen, PAN 30,2 persen, Demokrat 18,50 persen, dan PKS 15,2 persen.

Survei juga mendapati partai berlambang pohon beringin itu dianggap responden paling bekerja keras dan konsisten membantu pemerintahan Jokowi-Ma’ruf. Terutama untuk memulihkan perekonomian akibat pandemi Covid-19.

Baca Juga: Baru Bangun Tidur, Ustadz Ujang Bustomi Langsung Dikepung TNI dan Polisi, Enggak Bisa Kabur Lagi

Romeo menambahkan, kader Golkar dianggap oleh responden paling aktif dalam penanganan Covid-19 dan membantu masyarakat dengan program-program partai.

Baca Juga  Tanpa Lambang Parpol, Spanduk "Anies for Presiden 2024" Mulai Hiasi Jakarta

Hal ini membuat tren suara partai yang saat ini dipimpin Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto itu naik dibandingkan hasil Pemilu 2019 lalu. Pada Pemilu 2019 lalu, Golkar berhasil meraih 17.229.789 suara atau 12.31 persen.

“Golkar memiliki tingkat keterpilihan sebesar 14,2 persen, trennya naik dibandingkan hasil Pemilu 2019,” katanya.

Dari sisi keterpilihan ini, keterpilihan PDIP sebagai partai pemenang Pemilu 2019 justru menurun. Pada pemilu lalu, PDIP berhasil meraup 27.503.961 suara atau 19,33 persen. Namun, dalam survei TRBC kali ini, PDIP hanya memiliki tingkat keterpilihan 14,4 persen.

“Ini akibat kadernya yang tertangkap KPK,” ungkapnya.

Keterpilihan merosot juga dialami Partai Gerindra yang hanya meraih 7,9 persen suara dan berada di urutan keempat di bawah Demokrat. Romeo menilai merosotnya suara keterpilihan Gerindra akibat kaderya Edhy Prabowo di eksekutif tertangkap KPK dan tidak adanya permintaan maaf langsung dari Prabowo (Ketua Umum Partai Gerindra) ketika kadernya tertangkap.

Baca Juga  Din Syamsuddin Sebut Pemerintah Sudah Mengarah ke Kediktatoran Konstitusional

“Jadi merosotnya suara keterpilihan Gerindra akibat kadernya tertangkap KPK,” tuturnya.

Survei TBRC dilakukan pada 26 Januari-10 Februari 2021 dengan melibatkan 1.985 responden dari 34 provinsi di Indonesia. Survei ini menggunakan metode teknik pusposive sampling. Margin of error sebesar +/- 2,2 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca Juga: Prabowo Penasaran Belum Pernah Menang Pilpres, 99 Persen Akan Maju Pilpres 2024

Sumber: fajar.co.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan