Kategori
Daerah

Singgung Awal Mula Covid-19, Anies: Tunjukkan Langkah Konkret Kalau Pemerintah Serius, Bukan Sekadar Regulasi

IDTODAY NEWS – Keseriusan pemerintah dalam penanganan pandemik Covid-19 disoroti Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Menurutnya, keseriusan tersebut tidak tampak dari pemerintah pusat perihal masuknya kasus Covid-19 di wilayah Depok yang mulai masuk pada Maret lalu. Hal itu berbeda dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang melakukan langkah konkret dengan menerapkan PSBB di mana pemerintah pusat masih berkutat dengan regulasi.

“Dari tadi kita berbicara mengenai penanganan kasus Covid-19, keseriusan penanganan kasus Covid-19. Saya ingin tengok ke belakang, pada awal Maret lalu, awal mula ditemukan kasus, dua minggu setelah itu kita tutup, bulan April kira lakukan PSBB,” ujar Anies Baswedan dalam acara ILC TVOne, Selasa (11/8).

Menurutnya, keseriusan pemerintah harusnya dicontohkan dengan langkah konkret penanganan Covid-19, bukan hanya memikirkan sejumlah regulasi yang justru memperlambat penanganan.

“Strategi besarnya itu. Kalau pemerintah serius, maka ditunjukkan dengan langkah konkret, bukan regulasi,” katanya.

Mantan Mendikbud ini menerapkan tiga T sebagai strategi untuk mengungkap kasus Covid-19 di wilayah DKI Jakarta guna percepatan penanganan wabah virus dari Wuhan China tersebut.

“Kami menyebutnya Tiga T, Testing, Tracing, dan Treatment. Kita lakukan tiga hal itu sebagai langkah serius kita menangani Covid-19,” tandasnya.

Sumber: rmol

Kategori
Daerah

Ridwan Kamil Lapor Ke Jokowi Tak Ada Lagi Zona Merah Di Jawa Barat

IDTODAY NEWS – Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Kota Bandung untuk meninjau langsung uji klinis tahap 3 vaksin Covid-19 dimanfaatkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, untuk melaporkan perkembangan penanganan Covid-19 di wilayahnya.

Diakui Ridwan Kamil, di Provinsi Jabar saat ini tidak ada lagi wilayah yang berzona merah sesuai dengan standar zona kewaspadaan yang diterapkan juga oleh gugus tugas Pusat.

“Peta kewaspadaan kami sudah sesuai dengan pemerintah pusat. Jadi sekarang di tanggal 3 sampai 9 Agutus alhamdulillah tidak ada zona merah lagi per minggu ini,” ucap Emil, sapaan akrabnya, Selasa (11/8).

“Sebelumnya Depok masih merah, sekarang sudah membaik dengan kontrol kita bersama. Jadi total dari 27 kabupaten/kota tidak ada zona merah; 14 kabupaten zona sedang, dan 13 zona kuning. Mudah-mudahan ini bisa terus kami pertahankan,” tambahnya, dilansir Kantor Berita RMOLJabar.

Tak hanya itu, Emil juga melaporkan terkait wilayah di Jabar yang sama sekali tidak terkena Covid-19. Untuk itu, pihaknya akan mulai membuka sekolah tatap muka.

“Kami laporkan juga dari sisi peta yang sama sekali tidak terkena Covid-19, itu kami sudah dengan hati-hati buka sekolah tatap muka. Jadi kami juga melakukan percobaan dengan ketat dan hati hati,” ungkapnya.

Karena menurutnya, posisi geografis Jabar yang memiliki pedesaan dan pegunungan, ada daerah yang tidak terkena Covid-19 sejak pandemik terjadi.

“Karena Jawa Barat banyak gunungnya, banyak pedalamannya yang memang nggak ada Covid-19, sehingga kebijakan tidak kami samakan dengan daerah urban atau kota yang sangat padat,” tandasnya.

Sumber: rmol.id

Kategori
Daerah

Awan Tsunami Di Meulaboh Tidak Ada Kaitannya Dengan Mistis, Begini Penjelasan BMKG

IDTODAY NEWS – Gumpalan awan yang meninggi dan panjang seperti gelombang tsunami mengagetkan warga Meulaboh, Aceh pada Senin kemarin (10/8). Namun ternyata pembentukan awan tersebut sebatas fenomena alam biasa.

Badan Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengurai bahwa secara ilmiah dalam dunia meteorologi, fenomena awan tersebut dinamakan dengan awan Arcus. Hal ini sebagaimana tertulis dalam Cloud Atlas World Meteorological Organization (WMO).

“Fitur awan Arcus dapat ditemukan di antara jenis awan Cumulonimbus & Cumulus,” tulis BMKG dalam akun Twitter pribadinya, Selasa (11/8).

Dijelaskan bahwa awan Arcus merupakan awan yang lazim terjadi meskipun frekuensi kejadiannya jarang. Awan ini memiliki tinggi dasar awan yang rendah, serta formasi pembentukannya horizontal memanjang seolah-olah seperti gelombang.

Fenomena awan Arcus terbentuk sebagai hasil dari ketidakstabilan atmosfer di sepanjang pertemuan massa udara yang lebih dingin dengan massa udara yang lebih hangat, serta lembab.

“Sehingga membentuk tipe awan yang memiliki pola pembentukan horizontal memanjang,” sambung keterangan itu.

Kondisi tersebut dapat terjadi, salah satunya karena adanya fenomena angin laut dalam skala yang luas mendorong massa udara ke arah daratan. Fenomena awan Arcus ini dapat menimbulkan angin kencang & hujan lebat yang dapat disertai kilat di sekitar pertumbuhan awan.

“Keberadaan awan ini murni merupakan fenomena pembentukan awan yang terjadi akibat adanya kondisi dinamika atmosfer dan tidak ada kaitannya dengan potensi gempa atau tsunami maupun hal-hal mistis,” tutup BMKG.

Sumber: rmol.id

Kategori
Daerah

Mirip Dengan Lebanon, Pabrik Bioetanol Di Mojokerto Meledak

IDTODAY NEWS – Sebuah pabrik bahan kimia Bioethanol milik PT Energi Argo Nusantara di Jalan Raya Gedeg,

Masyarakat mendengar ledakan dahsyat tersebut hingga jarak 4km.

Kapolsek Gedeg Mojokerto AKP Edy Purwo menyampaikan, pihaknya belum dapat memberikan keterangan mengenai penyebab terjadinya ledakan dahsyat tersebut.

“Masih dilakukan penyelidikan hingga saat ini,” ujar Edy lewat keterangannya kepada awak media, Senin (10/8).

Pihaknya juga masih mendata perihal kerugian materil maupun immateril atas meledaknya pabrik bahan kimia tersebut.
Masih didata, korban belum kami ketahui,” imbuhnya.

Sementara itu, pihak kepolisian dan pemadam kebakaran hingga kini masih melakukan pemadaman api.

Sumber: rmol.id

Kategori
Daerah

Gubernur Anies: Tunjukkan, Mana Kebijakan Saya yang Intoleran

IDTODAY NEWS – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta kepada siapa saja untuk menunjukkan bukti jika ada kebijakan yang intoleran. Anies mengaku baru kali ini dirinya menyatakan hal tersebut.

“Setelah 2 tahun saya di Jakarta, baru saya tawarkan pertanyaan balik, tolong ditunjukkan selama 2 tahun ini kebijakan mana yang intoleran, tolong ditunjukkan, kebijakan mana yang diskriminatif, tolong ditunjukkan fakta mana yang bisa membenarkan imajinasi bahwa gubernur dan pemerintahan adalah gubernur pemerintahan intoleran,” ujar Anies dalam acara Memoar Pilkada DKI 2017 yang disiarkan di Channel YouTube Mardani Ali Sera seperti dilihat detikcom, Senin (10/8/2020).

Menurutnya, selama ini pihaknya tidak membalas imajinasi atau pikiran kelompok yang kontra terhadap hal yang sama. Sebab, kata Anies, semua yang disampaikannya akan menjadi lawan kata kelompok kontra tersebut.

“Jadi imajinasi yang dibangun secara terus menerus kepada kami itu tidak dibalas dengan imajinasi lagi. Karena itu jadi kata saya, lawan kata dia, jadi dibenturkan dengan kenyataan. Tunjukkan kebijakan diskriminatif yang ada, kalau itu semua nggak ada, semua orang yang berakal sehat pasti akan menyimpulkan berarti imajinasi itu batal. Karena dia nggak temukan validasinya dengan kenyataan,” katanya.

Kategori
Daerah

Gunung Sinabung Erupsi, Masyarakat Dilarang Beraktivitas Di Radius 5 KM

IDTODAY NEWS – Semburan abu vulkanik dari Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara kembali terjadi pada pukul 10.16, Senin (10/8).

Berdasarkan informasi yang disampaikan Pos Pengamatan Gunungapi Sinabung, PVMBG, Badan Geologi, KESDM, tinggi kolom abu vulkanik yang disembutkan Gunung Sinabung hari ini mencapai kurang lebih 5.000 meter di atas puncak, atau kurang lebih 7.460 meter di atas permukaan laut.

“Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur dan tenggara,” bunyi penjelasan dari Pos Pengamatan Gunungapi Sinabung, PVMBG, Badan Geologi, KESDM, sebagaimana dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Senin (10/8).

Dari peningkatan aktivitas Gunung Sinabung tersebut, Pos Pengamatan menetapkan status siaga atau status dengan level III. Karena itu, disarankan kepada masyarakat atau wisatawan untuk tidak melakukan beberapa hal.

“Pertama, masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak G.Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara,” bunyi pesan imbauan pos pemantauan.

Selain itu, masyarakat juga diimbau menggunakan masker bila melakukan aktivitas di luar rumah, karena ada kemungkinan terjadi hujan abu vulkanik. Penggunaan masker ditujuan untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik.

“Mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh. Dan masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar,” demikian bunyi sambungan pesan imbauan pos pemantauan.

Sumber: rmol.id