IDTODAY NEWS – Gonjang-ganjing Pilpres 2024 sudah mulai ramai di media sosial (medsos) belakangan ini.
Baru-baru ini, beredar poster duet Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) untuk Pilpres 2024.
Menilik peluang duet Anies-AHY pada gelaran Pilpres 2024, pengamat politik dari Universitas Telkom Dedi Kurnia Syah menilai terlalu dini jika menyoal Anies-AHY untuk calon presiden dan calon wakil presiden.
Hal ini mengacu hasil riset Indonesia Political Opinion (IPO) per Juni 2020.
Meskipun, kata Dedi, peluang keduanya untuk berduet di Pilpres sangat besar potensinya. Tentu, dengan beberapa kriteria-kriteria yang harus disiapkan keduanya.
“Terlalu dini bicara soal Anies-AHY, meskipun tidak menutup kemungkinan itu terjadi. Tetapi peluang untuk berpasangan cukup besar,” ujar Dedi Kurnia Syah saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Senin (10/8).
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) ini menguraikan, Anies masih harus menggaet dukungan partai politik terlebih dahulu jika dia maju Pilpres 2024.
Sedangkan AHY, karena dia menjabat ketua umum parpol maka masih terbuka kemungkinan AHY menggandeng calon lain dari unsur parpol.
“Dalam hitungan politis, Anies Baswedan belum memiliki kejelasan peluang karena afiliasi non parpol. Sementara AHY punya banyak peluang. Mesin parpol masih sangat mempengaruhi AHY justru berpasangan dengan sesama kader parpol,” tuturnya.
Meski begitu, peluang duet Anies-AHY akan semakin mengerucut jika Anies justru berlabuh ke partai politik tertentu sebelum ikut kontestasi Pilpres 2024 mendatang.
Sebab, faktor tersebut akan mempengaruhi keduanya pada pergumulan politik di Pilpres nanti.
“Tergantung ke arah mana Anies berlabuh di parpol. Kalau hanya mengandalkan ketokohan tanpa afiliasi parpol, sangat kecil sekali. Dan, untuk membesarkan peluang Anies menggandeng AHY, mungkin pilihan baiknya jika Anies tidak ke PDIP,” pungkasnya.
Sumber: rmol.id