Cegah Lonjakan Covid-19, Menkes Imbau Masyarakat Kurangi Mobilitas 5-10 Hari Usai Liburan

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.(DOK BNPB)(Foto: kompas.com)

IDTODAY NEWS – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengimbau masyarakat untuk mengurangi mobilitas usai libur Natal dan Tahun Baru 2021.

Hal ini demi mencegah lonjakan penularan virus corona yang umumnya terjadi setelah libur panjang.

“Alangkah baiknya bila setelah kita pulang nanti atau selama kita juga mempersiapkan untuk masuk kerja nanti, kita lebih banyak melakukan pekerjaan di rumah. Kita mengurangi mobilitas kita bergerak selama lima sampai 10 hari,” kata Budi dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (29/12/2020).

Budi menjelaskan, berdasarkan pengamatan, kasus Covid-19 umumnya melonjak 30-40 persen usai libur panjang.

Hal ini disebabkan karena tingginya mobilitas masyarakat dari satu tempat ke tempat yang lain.

Baca Juga  Adhie Massardi: Korupsi Paling Brutal Di Muka Bumi, Mensos Penilep Bansos Layak Dihukum Suntik Mati

Lonjakan kasus Covid-19 umumnya terjadi 10-14 hari setelah libur panjang berakhir. Dalam hal libur Natal dan Tahun Baru 2021, diprediksi, lonjakan kasus Covid-19 akan terjadi antara 16-18 Januari 2021.

Budi mengingatkan bahwa kondisi rumah sakit rujukan Covid-19 saat ini sudah cukup padat, baik ruang isolasi maupun ICU dipenuhi dengan pasien Covid-19.

Sebagai gambaran, setiap 100 orang yang terinfeksi virus corona, sekitar 30 persen harus dirawat di rumah sakit.

Sedangkan, dari angka 30 persen itu, 5 persen di antaranya harus dirawat di ICU.

Oleh karenanya, Budi mengingatkan masyarakat untuk membantu para tenaga kesehatan baik dokter maupun perawat dengan cara mengurangi mobilitas pasca libur panjang.

“Kalau kita sama-sama bisa mengurangi derajat infeksi, bisa memastikan bahwa teman-teman itu sehat, tidak terlalu mobile atau mobilitasnya tidak tinggi selama 10 hari pertama di awal tahun 2021, itu akan sangat membantu untuk rekan-rekan kesehatan yang ada di rumah sakit,” ujarnya.

Baca Juga  Relawan Jokowi Sebut AHY dan Ibas Manfaatkan Covid-19 Untuk Menaikan Elektabilitas, “Ini Pola Lama Demokrat yang Diaransemen”

Bersamaan dengan itu, lanjut Budi, pemerintah mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 dengan melakukan kerja sama bersama sejumlah pihak.

Budi mengaku, dirinya sudah berbicara dengan beberapa gubernur untuk memastikan bahwa rumah sakit siap untuk menampung lonjakan pasien Covid-19.

“Ruang isolasi yang cukup, ranjangnya cukup, ICU-nya cukup, dokternya juga cukup, perawatnya ada, obatnya siap, alat pelindung diri siap dan lain sebagainya. Dan sekarang yang sedang kita persiapkan dari sekarang,” kata dia.

Hingga Selasa (29/12/2020) pukul 12.00 WIB, kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 727.122 kasus pada Selasa pukul 12.00 WIB, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.

Angka itu muncul setelah terjadi penambahan 7.903 kasus Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Selain kasus yang semakin meningkat, masalah lain yang dihadapi Indonesia saat ini adalah tingginya angka kematian akibat Covid-19.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebutkan, angka kematian akibat Covid-19 menunjukkan tren yang memburuk pada minggu ini.

“Terdapat peningkatan jumlah kematian sebesar 20 persen dibandingkan minggu sebelumnya,” kata Wiku, Selasa (29/12/2020).

Baca Juga: Persilakan Polisi Siber Diaktifkan, Ini Pesan Komisi III DPR ke Pemerintah

Sumber: kompas.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan