IDTODAY NEWS – Virus Covid-19 bisa menyerang siapa saja tanpa melihat status maupun jabatan. Salah satunya, adalah Wali Kota Bogor Bima Arya. Belum lama ini, ia kembali menceritakan pengalamannya saat terpapar Covid-19.

Reporter : Muhamad Firhan

Wali Kota Bogor Bima Arya belum lama ini menghadiri sebuah talkshow Satgas Covid-19 dengan tema Pandemi Belum Berakhir: Patuhi Protokol Kesehatan.

Berlokasi di Gedung BNPB, Jakarta, Bima menceritakan pengalamannya saat pertama terpapar Covid-19 serta nazar-nya yang ingin menyelamatkan banyak nyawa.

Bima Arya bercerita, ia dinyatakan terkonfirmasi positif pada 17 Maret 2020 lalu berdasarkan hasil swab test.

Ia pun langsung dihubungi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Namun, ia mengaku hanya merasa seperti jetlag atau tidak enak badan dan kelelahan usai pulang perjalanan dinas dari Turki.

Kemudian dirinya langsung dibawa ke rumah sakit dan menjalani masa isolasi selama 22 hari. Selain itu, ia juga mengalami sejumlah gejala seperti layaknya pasien DBD.

Baca Juga  Mengibarkan Bendera Putih Bentuk Kesadaran Etik Presiden Jokowi

“Jadi malam itu dibawa ke rumah sakit, mulailah masa berat selama 22 hari di rumah sakit. Gejalanya seperti demam berdarah, lemas pusing mual tetapi plus batuk,” ujar Bima.

Setelah dirinya dinyatakan terpapar corona dan menjadi pasien 001, wilayah Bogor sepi. Hal itu menjadi momentum untuk mengingatkan warga Bogor terkait bahaya nyata dari Covid-19.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor telah melakukan survei kepada warga mengenai pemahaman Covid-19.

Baca Juga  Evaluasi PPKM Darurat, PKS Minta Publik Tidak Terkecoh Data Covid-19 Pemerintah

Survei tersebut bekerjasama dengan tim riset dari Lapor Covid-19 dan Social Resilience Lab Nanyang Technological University Singapore.

Hasilnya, ada 19 persen masyarakat percaya Covid-19 itu teori konspirasi, 29 persen tidak percaya, dan 50 persen masih bimbang antara percaya atau tidak.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan