Cerita Eks Menko Polhukam Djoko Suyanto Tangani 16 Orang Positif COVID

Mantan Menko Polhukam era Presiden ke-6 SBY, Djoko Suyanto (Foto: Agung Pambudhy)

IDTODAY NEWS – Mantan Menko Polhukam era Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, Djoko Suyanto menceritakan pengalamannya menangani anggota keluarga dan karyawan yang terkonfirmasi positif virus Corona (COVID-19). Ada 16 orang yang dinyatakan positif COVID-19.

“Perkenankan saya berbagi pengalaman dalam menangani keluarga dan karyawan sebanyak 16 orang yang terpapar COVID-19 dalam waktu yang bersamaan. Dimulai dari kegiatan rutin sehari-hari, menantu saya masih ngantor, di samping itu ada beberapa karyawan termasuk sopir yang pulang ke rumahnya masing-masing setelah selesai bekerja di rumah,” kata Djoko dalam keterangan tertulis, Senin (28/12/2020).

Djoko Suyanto merunut awal mula kejadiannya, yang intinya seperti ini:

15 November 2020
Menantu Djoko Suyanto bernama Septi merasa meriang dan tidak sembuh meski sudah diberikan antibiotik Zythromax.

18 November 2020
Anak Djoko Suyanto menelepon bahwa ia tidak bisa mencium bau. Djoko yang curiga anaknya bergejala COVID-19, langsung membawa anaknya dan 2 anggota keluarganya ke RSAU Esnawan Halim untuk swab PCR test.

19 November 2020
Anggota keluarga Djoko Suyanto dinyatakan positif COVID-19

Djoko langsung memerintahkan untuk keluarga yang tinggal dengan anak dan menantunya itu melakukan isolasi diri di kediamannya yang tak jauh dari rumah anaknya. Djoko mengatakan seluruh anggota keluarga yang kontak erat dengan anak dan menantunya langsung dilakukan tes swab.

Kemudian, pada tanggal 20 November, seluruh anggota keluarga dan karyawan Djoko Suyanto dites swab PCR. Tanggal 21 November malam, 13 orang dari 24 orang dinyatakan positif COVID-19. Djoko bersama istri, 2 cucu, dan 7 karyawannya dinyatakan negatif COVID-19.

Baca Juga  Dua Orang Dekat Luhut Panjaitan Tersingkir di Kabinet Jokowi, Ali Ngabalin: Everything No Problem

Berita selanjutnya ada di halaman berikutnya>>>

Dari 16 orang itu 4 orang ditangani dengan isolasi mandiri di rumah Djoko, 7 orang yang merupakan karyawannya dibawa ke RS Wisma Atlet dan 5 orang di isolasi mandiri di rumah masing-masing. Djoko mencurahkan energinya selama sebulan terakhir untuk menangani anggota keluarganya yang positif Corona itu.

“Jadi satu bulan terakhir ini saya benar-benar konsentrasi penuh menangani dan mengendalikan bagaimana pelaksanaan isolasi mandiri bagi mereka yang terpapar positif. Kami juga harus menjaga kondisi kami yang negatif ini tetap sehat sambil momong 2 cucu umur 9 tahun dan 6 bulan. Bersyukur ada 7 orang yang bisa dirawat di Wisma Atlit sehingga banyak meringankan pengelolaan dan penanganan yang positif sehingga saya bisa konsentrasi menangani mereka yang isolasi mandiri di rumah. Saya harus pastikan supply obat-obatan dan vitamin tidak boleh terputus. Sangat beruntung dan bersyukur, saya banyak di bantu RSAU Halim, RSPAD Gatot Subroto, Wisma Atlit serta sahabat-sahabat yang simpati memberikan obat-obatan dan vitamin yang di perlukan untuk mereka terutama bagi yang isolasi mandiri di rumah,” ungkapnya.

Setelah menjalani 3-5 minggu isolasi mandiri, Djoko bersyukur 16 orang terdiri anggota keluarga dan karyawannya berangsur-angsur sembuh dan menyatakan negatif. Kini, hanya tersisa 3 orang yang masih melakukan isolasi mandiri.

“Alhamdulillah. Mulai minggu ke 3 setelah isolasi, berangsur-angsur sebagian di antara mereka yang positif sudah negatif setelah 2x swab test. Menantu dan cucu sudah negatif di minggu ke 4, anak saya di minggu ke 5 (hari ini 25 Desember 2020) sudah negatif hasil PCR swab test nya. Saat ini dari 16 orang yang dinyatakan positif, di 5 mingggu tinggal 3 karyawan sedang dalam proses recovery, menunggu hasil Swab PCR minggu depan. Kondisi mereka sejauh ini tetap sehat dan baik-baiknya saja tanpa gejala. Setiap mau swab test, saya kirim petugas/perawat ke rumah mereka masing bagi yang isolasi di rumah masing-masiing dan termasuk ke rumah anak saya yang juga isolasi di rumah. Di JKT ada RS yang memberikan layanan Homecare, jadi mereka mengirim petugas medis mendatangi rumah yang akan di swab PCR,” tuturnya.

Baca Juga  Puji Jokowi yang Tak Klaim Sepihak Penanganan Covid-19, PDIP: Kiranya Ditiru Kepala Daerah Lain

Djoko juga membagikan tips untuk menanganani anggota keluarga yang dinyatakan positif COVID-19. Selengkapnya di halaman selanjutnya.

  1. Begitu dinyatakan ada yang positif terpapar Corona, segera malam itu juga saya pisahkan yang terpapar positif dan yang negatif. Bisa dengan Isolasi Mandiri di rumah yang statusnya OTG atau gejala ringan (konsultasi dokter) sejauh ruangan di rumah memungkinkan.
  2. Kirim ke Wisma Atlet kalau tidak bisa diakomodir di rumah, sehari kemudian.
  3. Menyiapkan obat-obatan/vitamin seperti Azythromicin antibiotik, vitamin C, D dan E sesuai resep dari satgas COVVID RSPAD. Perlu juga tambahan Nasal Spray dan cairan kumur mulut
  4. Kalau ada obat herbal Cina Lin Hua Qingwen bagi yang positif perlu juga disiapkan. Kalau gejala semakin memburuk biasanya oleh dokter akan diberi tablet anti virus Avigan atau Favipiravir.
  5. Mengukur suhu tubuh dan kadar oksigen semua anggota keluarga baik yang positif maupun negatif dengan termoscan dan oxymeter sehari 2 kali.
  6. Berjemur setiap ada matahari pagi dan OR secukup nya.
  7. Fogging/bersihkan rumah setiap hari dengan mesin spray disinfectant yang keluar bukan spray cairan tapi berupa fog, jadi tidak basah dan lengket.
  8. Pintu, jendela dibuka setiap hari biarkan udara mengalir bersirkulasi.
  9. Bagi yang negatif disamping tetap 3M, juga sebaiknya konsumsi vitamin C, D dan E, spray hidung dan obat kumur
  10. Suplemen-supleme lain seperti madu, minyak kayu putih untuk gosok badan, kumur air garam hangat juga upaya yg baik
  11. Perhatian, simpati dan komunikasi dengan mereka yang positif terpapar sangat penting, untuk menguatkan percaya diri mereka. Contoh: setiap pagi, dan sore saya ajak cucu-cucu saya saling pandang dan saling berbincang-bincang denga Anak, Menantu dan cucu yang sedang isolasi. Mereka berada di balkon atas, cucu-cucu dan kami yang sehat di halaman bawah. Video call, chat di WA dan lain bisa menghibur mereka yang isolasi baik yang mandiri maupun yang di Wisma Atlet
  12. Monitor keadaan kesehatan mereka setiap hari untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya, dan cek ketersediaan obat/vitamin mereka sehingga tidak terlambat konsumsi obatnya.
Baca Juga  Prof Jimly Asshiddiqie: Banyak Partai Politik Terjebak Oligarki & Politik Dinasti

Baca Juga: Fadli Zon Tantang Menag Gus Yaqut Debat Terbuka, soal Isu Ini

Sumber: detik.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan