Cerita Zulkifli Hasan Bertemu Jokowi, tentang Wajah Lebam hingga Sarankan Tiga Hal Tangani Pandemi

Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan menghadiri acara di kantor DPW PAN Jawa Tengah pada Kamis (27/5/2021).(KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA)

IDTODAY NEWS – Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengungkapkan, dirinya bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Rabu (18/8/2021) sehari usai upacara Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76.

Saat bertemu Jokowi, Zulkifli menyampaikan permintaan maaf karena tak bisa hadir dalam upacara kemerdekaan di Istana Merdeka.

Selain meminta maaf, dia menyampaikan langsung kegelisahannya melihat wajah Presiden Jokowi yang terlihat lelah pada saat upacara.

“Saya kemarin ketemu Pak Jokowi. ‘Pak Jokowi, saya lihat bapak di TV saja. Wajah bapak lebam-lebam’,” kata Zulkifli dalam acara pidato kebangsaan Ketua Umum PAN memperingati 50 Tahun The Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia, Kamis (19/8/2021).

Usai menyampaikan hal tersebut, Zulkifli mengaku meminta maaf kepada Presiden Jokowi karena tidak bisa membantu langsung dalam pemerintahan. Hal tersebut karena PAN diketahui merupakan partai di luar pemerintah saat ini.

Baca Juga  Polda Metro Kerahkan Ribuan Aparat Antisipasi Demo ‘Jokowi End Game’

Oleh karena itu, dia mendoakan Presiden Jokowi agar tabah dan kuat dalam mengurus negara menghadapi pandemi Covid-19.

“Saya minta maaf, saya enggak bisa bantu. Oleh karena itu saya doakan, Pak. Semoga bapak kuat, tabah, diberi perlindungan oleh Tuhan. Saya enggak bisa bantu,” tutur Zulkifli.

Kendati demikian, dia tetap memberikan saran kepada Jokowi untuk menghadapi pandemi Covid-19 serta dampak bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Menurut dia, ada tiga kunci utama dalam rangka menangani pandemi Covid-19 yaitu Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), vaksinasi Covid-19, dan bantuan sosial.

“Dulu PSBB sekarang PPKM. PSBB ke PPKM harus diikuti vaksin. Tanpa vaksin, PSBB gagal, muncul lagi varian Delta, karena vaksin kita gagal,” ucap dia.

Selanjutnya, ia membeberkan alasan yang menurutnya membuat vaksin gagal yaitu adanya kejanggalan dalam distribusi vaksin.

Ia tak segan menduga ada pihak-pihak yang ‘bermain’ sehingga vaksinasi Covid-19 hingga kini belum memenuhi target.

Baca Juga  Survei Pemilu 2024, PSI Mengejutkan, PPP, PAN, Demokrat dan Nasdem di Bawah 4%

“Kenapa vaksin gagal, Pak, kenapa? Saya tahu, Pak Luhut, Pak Erick, sudah kontrak. Harusnya kita Desember sudah 10 juta, Pak. Juni harusnya sudah vaksin 80 atau 90 juta, Pak. Karena apa? Ada kepentingan-kepentingan yang bermain,” kata Zulkifli.

Dia menyayangkan jika benar ada pihak-pihak yang bermain dalam penanganan pandemi terutama program vaksinasi Covid-19.

Sebab, menurut dia, kondisi saat ini benar-benar mendesak di mana vaksinasi menyangkut nyawa jutaan rakyat Indonesia.

Ia pun menilai, jika benar ada pihak yang bermain dalam program vaksinasi, maka perlu disebut amoral atau tak bermoral.

“Ini menyangkut anak, menyangkut cucu, menyangkut nyawa, menyangkut rakyat, kok masih main-main. Amoral namanya pak yang begitu,” tutur Zulkifli.

Lebih lanjut, terkait bantuan sosial, Zulkifli mengkritik adanya pihak-pihak yang juga mempermainkan hal tersebut.

Baca Juga  Selain Upaya 3T yang Masif, Luhut Ingin Vaksinasi Terus Berjalan

Padahal, ia mengungkapkan kondisi masyarakat saat ini sangat membutuhkan bantuan sosial akibat dampak pandemi Covid-19.

“Ada uangnya Rp 1.000 triliun lebih. Bisa dikirim, bisa dibantu. Tapi apa, masih ada yang bermain. Jadi sembako Rp 300.000, cuma dibelikan sembako Rp 150.000, lalu dibagi-bagi. Ini kan moral hazard. Kalau lain-lain boleh, ini sudah menyangkut nyawa, menyangkut cucu, diri kita, bangsa kita, masih ada yang seperti ini,” kata dia.

Meski demikian, menurut Zulkifli, Jokowi sudah berupaya keras menangani pandemi Covid-19 melalui berbagai program untuk masyarakat.

Akan tetapi, Zulkifli menyarankan agar Presiden Jokowi menertibkan kembali terkait kekurangan-kekurangan yang disebabkan adanya pihak-pihak amoral tersebut.

“Ini harus ditertibkan. Tiga saja: PPKM, vaksin, bantuan cepat. Dan jangan ada yang bikin cari bisnis. Ini ada vaksin berbayarlah, ada inilah,” kata Zulkifli.

Sumber: kompas.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan