IDTODAY NEWS – 17 Agustus identik dengan peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia (RI). Pada tanggal itu pula, lahir sejumlah tokoh, di antaranya Dahlan Iskan.
Dahlan Iskan dibesarkan di lingkungan pedesaan dangan kondisi serba kekurangan. Orang tuanya tidak ingat tanggal berapa Dahlan dilahirkan. Dahlan akhirnya memilih tanggal 17 Agustus 1951 dengan alasan mudah diingat karena bertepatan dengan peringatan kemerdekaan Republik Indonesia.
Dikutip dari laman Wikipedia, pria kelahiran Magetan, Jawa Timur ini adalah mantan CEO surat kabar Jawa Pos dan Jawa Pos Group yang bermarkas di Surabaya. Posisinya tersebut kemudian digantikan oleh putranya, Azrul Ananda.
Sejak awal 2009, Dahlan adalah sebagai Komisaris PT Fangbian Iskan Corporindo (FIC) yang akan memulai pembangunan Sambungan Komunikasi Kabel Laut (SKKL) pertengahan tahun ini. SKKL ini akan menghubungkan Surabaya di Indonesia dan Hong Kong, dengan panjang serat optik 4.300 kilometer.
Tidak hanya itu, sejak akhir 2009, Dahlan diangkat menjadi direktur utama PLN menggantikan Fahmi Mochtar yang dikritik karena selama kepemimpinannya banyak terjadi mati lampu di daerah Jakarta. Sejak memimpin PLN, Dahlan membuat beberapa gebrakan, di antaranya bebas byar pet se-Indonesia dalam waktu 6 bulan, gerakan Sehari Sejuta Sambungan.
Dahlan juga berencana membangun PLTS di 100 pulau pada tahun 2011. Sebelumnya, tahun 2010 PLN berhasil membangun PLTS di 5 pulau di Indonesia bagian Timur yaitu Pulau Banda, Bunaken Manado, Derawan Kalimantan Timur, Wakatobi Sulawesi Tenggara, dan Citrawangan.
Pada tanggal 17 Oktober 2011, Dahlan Iskan ditunjuk sebagai Menteri BUMN, menggantikan Mustafa Abubakar yang menderita sakit. Ia terisak dan terharu begitu dirinya dipanggil menjadi menteri BUMN karena ia berat meninggalkan PLN yang menurutnya sedang pada puncak semangat untuk melakukan reformasi PLN.
Dahlan melaksanakan beberapa program yang akan dijalankan dalam pengelolaan BUMN. Berkat kepemimpinannya, BUMN dinilai bersih dari korupsi oleh masyarakat.
Pria yang dikenal lincah dengan sepatu kets yang dipakainya ini juga mendukung program mobil nasional dengan penggerak listrik. Saat mencoba mobil listrik Tucuxi, pada tanggal 5 Januari 2013, ia mengalami kecelakaan di kawasan Tawangmangu, Jawa Timur. Dahlan Iskan selamat, mobilnya rusak parah.
Setelah kecelakaan tersebut, Dahlan Iskan tidak mundur untuk mengembangkan mobil listriknya. Bersama Putra Petir, Dahlan Iskan mengembangkan mobil listrik generasi kedua yang dipertunjukkan di KTT APEC di Bali.
Dalam karier politiknya, pada tahun 2013, Dahlan Iskan bersama 11 orang lainnya yakni Ali Masykur Musa, Anies Baswedan, Dino Patti Djalal, Endriartono Sutarto, Gita Wirjawan, Hayono Isman, Irman Gusman, Marzuki Alie, Pramono Edhie Wibowo, dan Sinyo Harry Sarundajang mengikuti Konvensi Calon Presiden dari Partai Demokrat.
Pada 16 Mei 2014, Komite Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat mengumumkan hasil survei atas 11 peserta konvensi di Kantor DPP Partai Demokrat. Hasilnya adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan menempati posisi terunggul dibandingkan peserta konvensi lainnya. Namun, Dahlan tidak jadi diusung Partai Demokrat karena partai ini gagal memperoleh cukup suara untuk dapat mengusung calon sendiri, yakni minimal 20% kursi parlemen atau 25% suara rakyat.
Sumber: sindonews.com