IDTODAY NEWS – Mantan Dewan Pengawas (Dewas) DPP Partai Demokrat HM Darmizal MS, menyindir Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) perihal kisruh isu kudeta. Ia menyebut SBY-lah yang telah mengambil alih Partai Demokrat dari para pendirinya untuk dijadikan partai dinasti.

Darmizal mengatakan SBY melakukan kudeta di Demokrat saat Kongres Luar Biasa (KLB) di Surabaya pada 2015 lalu. Ia membeberkan, SBY saat itu pernah berjanji hanya meneruskan sisa kepemimpinan Anas Urbaningrum.

Menanggapi hal itu, Ketua Demokrat Sulsel, Ni’matullah Erbe mengatakan pernyataan Darmizal itu hanya sebatas mengungkit cerita masa lalu. Bahkan menurutnya, Darmizal terkesan hanya mengungkapkan perasaan emosional semata.

Baca Juga: Maaf Ya, Meski Miliki 2P, AHY Masih Sulit Melenggang di Pilpres 2024

“Duh, ungkit-ungkit cerita lalu, sudah basi. Itu hanya perlihatkan ada ‘penyakit’ di hatinya,” kata Ni’matullah kepada Fajar.co.id, Senin (22/2/2021).

Wakil Ketua DPRD Sulsel itu menjelaskan, saat KLB di Surabaya 2015 lalu SBY tidak dalam posisi mengambil alih kekuasaan secara sepihak. Sebab, Ni’matullah menuturkan, kala itu SBY mencalonkan diri karena adanya permintaan dari pada Ketua DPD dan DPC. Saat itu, SBY dinilai layak mengatakan persoalan yang dialami Demokrat.

Baca Juga  PKB Bela Anies: Bukankah DKI Terbaik dalam Penanganan Pandemi, Banyak Penghargaan dan Lainnya?

“Kongres Surabaya 2015 itu, pak SBY calon, karena permintaan para Ketua DPD dan DPC, supaya pak SBY berkenan memimpin kembali partai ini. Karena kita melihat figur beliau yang paling cocok hadapi situasi dan mental kader yang terpuruk saat itu,” ungkap Ni’matullah.

Ia pun berharap kisruh di DPP Partai Demokrat bisa teratasi secara bijak. Peran para senior dan pendiri Demokrat, kata dia, harus memberi contoh yang baik.

Baca Juga: Kapolda Metro dan Pangdam Jaya Beraksi Lagi, Salurkan Bantuan Banjir Pakai Helikopter

Bukan dengan cara turut memperkeruh suasana dengan mengungkit cerita masa lalu. Apalagi Ni’matullah menilai ada pihak-pihak yang sengaja mengambil keuntungan dalam kisruh tersebut.

“Kami di Sulsel berharap para senior itu berilah contoh yang baik dalam mengelola partai, bukan bikin kisruh dengan cerita-cerita basi. Karena pasti ada pihak lain yang diuntungkan,” ungkapnya.

Baca Juga: Survei Capres 2024, Gubernur Anies No 2, Mensos Risma No 5, Moeldoko Tak Masuk

Sumber: fajar.co.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan