“Liburannya mana? Kok enggak disebut? Travel kasih diskon, hotel kasih diskon…Objek wisata promo di medsos. Juga aktivis KAMI tertular covid di penjara Bareskrim bagaimana?,” ucap Gde Siriana, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (3/12).
“Semestinya yang kasih assesment bukan Bareskrim, tapi Gugus Tugas,” imbuhnya.
Gde Siriana pun akhirnya menilai penanganan Covid-19 di Indonesia lebih condong kepada pendekatan politis. Sehingga berujung kurva penambahan yang tak kunjung menurun.
“Penanganan Covid selama ini lebih pada political approach daripada medical and scientific approach, dengan menjadikan momen-momen yang berhadapan dengan pemerintah sebagai kambing hitam klaster covid. Apalagi (informasi Covid-19) disampaikan Bareskrim bukan gugus tugas,” tandasnya.
Baca Juga: Edhy Prabowo Dikonfrontasi Soal Barang Bukti Yang Dibeli Di AS
Sumber: rmol.id