IDTODAY NEWS – Pengamat politik, Dedi Kurnia Syah menanggapi laporan terbaru majalah ekonomi kelas dunia The Economist yang menyebut demokrasi di era Presiden Jokowi dilemahkan.

Menurut pengamat yang juga merupakan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) ini, laporan The Economist terkait kondisi demokrasi di era Jokowi tersebut benar adanya.

“Polemik yang selama ini mengemuka memang mengarah pada simpulan demokrasi dilemahkan,” ujar Dedi Kurnia.

Dedi melihat hal itu dari sikap pemerintahan Jokowi terhadap sejumlah kritik dari masyarakat, baik secara individu maupun kelompok yang ditanggapi pemerintah secara represif lewat polisi.

“Kita bisa lihat bagaimana Presiden merespons kritik baik yang disampaikan individu maupun demonstrasi berkelompok, semua dihadapi dengan represif melalui alat kekuasaan negara, yakni polisi,” tegas Dedi, Jumat 20 Agustus 2021 seperti dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL.

Tak hanya itu, kata Dedi, tidak sedikit tokoh kontra pemerintah yang dipenjara hanya karena melontarkan kritik.

“Itu juga penanda kuat Presiden lakukan pembiaran, seolah menikmati pengekangan kritik yang selama ini mengemuka,” tuturnya.

Baca Juga  Buatkan KTP untuk Kaum Marjinal di Jakarta, Risma: Target 100 Orang Per Hari

Diketahui, majalah ekonomi ternama kelas dunia, The Economist baru saja menurunkan sebuah laporan yang menyengat.

“Indonesia’s president promised reform. Yet it is he who has changed (Presiden Indonesia menjanjikan reformasi. Namun adalah dirinya yang berubah),” demikian judul laporan The Economist.

Sementara di bagian bawah judul itu tertulis kalimat teaser, “Democracy is increasingly enfeebled under Jokowi (Demokrasi semakin dilemahkan di bawah pemerintahan Jokowi).

Baca Juga  Wajar Bareskrim Tolak Laporan Kerumunan Jokowi Di Maumere

Isi laporan The Economist tersebut juga memuat sebuah kartun yang sejalan dan menggambarkan kondisi yang disebutkan di dalam judul.

Sumber: terkini.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan