Demokrat Kubu Moeldoko Tuding Kongres 2020 Hasil Persekongkolan Jahat

Lebih lanjut Razman menyebutkan, AD dan ART kongres 2020 yang menenangkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tak sesuai aturan. (Foto: SINDOnews)

IDTODAY NEWS – Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat kubu Moeldoko tak mempercayai AD dan ART hasil kongres Partai Demokrat tahun 2020. Alasan, AD dan ART kongres 2020 tidak dibuat dan disepakati dalam kongres, melainkan dibuat di luar kongres atas hasil persekongkolan.

Kepala Badan Komunikasi Publik Razman Arif Nasution menyebutkan, KLB Sumatera Utara (Sumut) berjalan secara benar, sebab diikuti oleh 412 suara sah. Meski begitu, untuk memastikan hal tersebut setelah diverifikasi Kemenko Polhukam dan Kemenkumham.

Baca Juga  Pilkada Di Tengah Pandemi, Jual Beli Suara Berpotensi Meningkat

Razman menilai, klaim sahnya 412 suara tersebut sesuai dalam AD/ART hasil kongres tahun 2005. Hal itu sebagai acuan atas ketidak percaya AD dan ART hasil Kongres 2020.

Baca Juga: Soal Kisruh Demokrat, Andi Arief: Kami Menganggap Menkum HAM dan Pak Jokowi Menikmati

“Nanti meraka yang akan melihat, verifikasi, AD ART nya. Makanya dikembalikan ke AD ART 2005, karena AD ART 2020 abal-abal,” kata Razman di Jakarta, Selasa (9/3/2021).

Baca Juga  Tak Gentar Hadapi Moeldoko dan Yusril, Wasekjen Demokrat: Titik Inilah Kalian akan Jatuh!

Lebih lanjut Razman menyebutkan, AD dan ART kongres 2020 yang menenangkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak sesuai aturan, karena membuat AD/ART di luar forum Kongres.

“Patut diduga telah terjadi persekongkolan jahat, permufakatan jahat, minstrea niat jahat untuk menerbitkan AD/ART yang dibuat di luar konres dan diajukan kepada Kemenkumham,” jelasnya.

Selain persekongkolan jahat dalam pembuatan ADA/ART di luar kongres, persekongkolan juga dilakukan dalam pemilihan pimpinan sidang, syarat calon ketua umum hingga perumusan program kerja Partai Demokrat.

Baca Juga  Moeldoko Berani Ambil Alih Demokrat Lewat KLB, Pengamat: Karena Jokowi Membiarkan Saja

“Ada faktanya, Kongres 2020 tidak ada pembahasan AD/ART, para pemilik suara justru disuruh keluar, HP disita, kemudian mereka yang punya hak biacara diseluruh keluar,” pungkasnya.

Baca Juga: KLB Moeldoko Tuding AD/ART 2020 Abal-abal, Demokrat: Kok Baru Sekarang Dipermasalahkan

Sumber: sindonews.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan