IDTODAY NEWS – Politisi Demokrat, Cipta Panca Laksana, menilai, pegiat media sosial Denny Siregar dan Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia ( UI) Ade Amando berutang nyawa kepada puluhan ribu orang yang meninggal akibat paparan virus Corona.

Pasalnya, pada awal virus itu mulai menyebar di berbagai negara, Denny dan Ade terlalu meremehkan virus yang ternyata dapat memicu kematian dan dapat bermutasi menjadi varian-varian yang lebih berbahaya tersebut.

Ade bahkan bahkan mengatakan kalau dia lebih khawatir bila kena demam berdarah atau TBC dibanding kena virus Corona.

“”Duo Kon**l @DennySiregar7 dan @adearmando1 inilah yang di awal virus corona mengabaikan pendapat epidemiolog dan ahli kesehatan. Dengan gayanya yang sok meyakinkan, mengabaikan pendapat para ahli. Loe berdua berhutang ke nyawa puluhan ribu orang yang meninggal karena corona!!!,” kata Panca melalui akun Twitter-nya, @panca66, seperti dikutip Minggu (18/7/2021).

Bersama cuitannya ini, Caleg Demokrat untuk DPR RI pada Pemilu 2019 dari daerah pemilihan Sumatera Barat II ini memposting video yang agaknya merupakan kompilasi video Denny dan Ade yang aslinya dibuat secara terpisah.

Berikut apa yang dikatakan Denny dan Ade dalam video yang digabungkan tersebut:

Baca Juga  Eks Legislator Hanura: Ada Anggota DPR Tidak Serap Aspirasi Tapi Tetap Terima Dana Reses

Pernyataan Denny: “Indonesia beda dengan Singapura. Salah satu unggulan devisa negara ada di sektor pariwisata. Pemerintah sendiri menargetkan kunjungan wisatawan ke Indonesia sebanyak 17 juta orang. Target pendapatan dari pariwisata ini bernilai triliunan rupiah. Hanya, sektor pariwisata ini rentan sekali terhadap isu, dan isu Corona berimbas pada turunnya jumlah wisatawan ke Indonesia. Dikabarkan, Bali mulai mulai terdampak sepi dari wisatawan. Jogja juga, dan banyak dari daerah lain turun jumlah wisatawannya. Ribuan hotel mulai meliburkan karyawannya, dan imbas lain, rupiah indonesia pun menjadi lemah. Karena itu, pusat mengucurkan dana ratusan miliar rupiah untuk diskon tiket pesawat supaya ekonomi di sektor pariwisata bisa terselamatkan. Jokowi juga mengucurkan dana Rp75 miliar untuk membayar influencer terkenal dari luar negeri supaya mau mempromosikan pariwisata di Indonesia. Dari sini kita lihat bahwa isu virus Corona itu berdampak nasional. Ekonomi bisa goyah, dan ini yang harus dijaga pemerintah. Karena itu, tepat sekali kalau harus Presiden sendiri yang mengumumkan masalah virus Corona ini. Isu ini tidak boleh menjadi liar sebab dampaknya bisa mengganggu perekonomian nasional”.

Baca Juga  Beberkan Ironi di Balik Seruan Susi Unfol Abu Janda, Denny Siregar: Hidup Memang Seanjing Itu…

Pernyataan Ade Armando: “Ya, maaf deh, saya bukan sombong ya. tentu saja yang tidak berharap kena virus Corona, tapi tidak usah lebay lah soal Corona ini. Kalau saya kena virus Corona, ya saya sakit, tapi ya sakit yang biasa-biasa saja. Paling meriang, demam, batuk-batuk, sesak napas, pilek kali ya, ya kayak gitulah. No big deal. Kata anak sekarang; santuy aja. Kalau saya kena Corona, tentu saya akan dirawat, tapi ya gak lama lah, terus hidup normal lagi. Kalau mau khawatir, saya lebih khawatir kena demam berdarah. Kalau mau khawatir, saya lebih khawatir kena TBC. Tahukah Anda? TBC itu adalah penyebab kematian 100.000 orang per tahun di Indonesia?”

Seperti diketahui, ketika virus Corona dari tipe SARS-CoV-2 belum masuk Indonesia, pemerintah, baik Presiden Jokowi sendiri maupun menteri-menteri dan buzzer-buzzernya seperti Denny Siregar dan Ade Armando, menyepelekan virus yang kemudian menyebar dari Kota Wuhan, China, ke seluruh dunia, dan yang oleh WHO kemudian dinamai Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) itu.

Bahkan alih-alih menutup semua pintu bagi masuknya orang asing ke Indonesia, pemerintah malah membukanya dengan memberi diskon bagi wisatawan asing yang mau berwisata ke Indonesia dengan dalih demi menjaga pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga  Ada Pasal Omnibus Law Cipta Kerja yang Berubah, YLBHI: Ada Kepentingan Jahat

Terbukti kemudian kebijakan pemerintah itu merupakan sebuah kesalahan besar, karena seperti juga negara lain, Indonesia pun kemasukan Covid-19 dan memicu kematian secara massif.

Sejak pemerintah mengumumkan kasus pertama dan kedua Covid-19 pada awal Maret 2020, hingga Sabtu (17/7/2021), sebanyak 2.832.755 orang telah terinfeksi.

Dari jumlah itu, yang meninggal telah sebanyak 72.489 orang, sementara 527.872 masih dirawat dan melakukan isolasi mandiri.

Fakta ini membuktikan bahwa pernyataan Denny Siregar di awal pandemi bahwa virus Corona hanyalah isu adalah salah. Pernyataan Ade Armando bahwa demam berdarah dan TBC lebih mengkhawatirkan dibanding virus Corona, juga salah.

Pernyataan kedua buzzer ini bisa jadi membuat orang menjadi lengah di awal-awal pandemi Covid-19 merajalela di Indonesia, sehingga banyak yang abai terhadap protokol kesehatan.

Sebab, baik Denny maupun Ade bisa dimasukkan dalam kategori influencer, karena mereka memiliki banyak sekali pengikut di media sosial.

Akun Twitter Denny pada hari ini memiliki 1.082.632 pengikut, sementara akun Twitter Ade Armando mempunyai 86.693 pengikut.

Sumber: id-times.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan