Din Syamsuddin: Ini Kriminalisasi terhadap Ulama

Anggota MWA ITB, Din Syamsuddin– jawa pos (Foto: Fajar.co.id)

IDTODAY NEWS – Penusukan Syekh Ali Jaber disesalkan banyak pihak. Salah satunya Din Syamsuddin yang turut angkat bicara.

Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini meminta Polri mengusut tuntas kasus tersebut.

Din juga meminta polisi tak percaya begitu saja dengan pengakuan bahwa pelaku mengidap gangguan kejiwaan.

Demikian Din Syamsuddin dalam keterangan tertulisnya, Minggu (13/9/2020) malam.

“Kami minta polisi tidak mudah menerima pengakuan dan kesimpulan bahwa pelakunya adalah orang gila, sebagaimana pernah terjadi pada masa lalu yang sampai sekarang tidak ada kejelasan,” katanya.

Ia juga mengecam keras penusukan Syekh Ali Jaber di tengah pengajian itu.

Din menyebut, tindakan itu sebagai bentuk kriminalisasi ulama dan kejahatan berencana terhadap agama dan keberagaman.

Baca Juga  Din Syamsuddin Dituding Radikal, Rizal Ramli: Kerja Keras Saya 1969-2009 di ITB Ternyata Menghasilkan Banyak Defect Products

“Kami mengecam atas peristiwa penusukan terhadap Syekh Ali Jaber. Ini bentuk kriminalitas terhadap ulama,” tegasnya.

Karena itu, kata Din, MUI mendesak Polri mengusut tuntas dan mengungkap pelaku serta siapa yang berada di belakang pelaku.

“Kami berharap Polri bersungguh-sungguh memproses secara hukum dan menyeret pelaku ke meja pengadilan dengan tuntutan hukum maksimal,” ucapnya.

Selain itu, pihaknya juga meminta Polri menjamin keamanan para tokoh agama, khususnya ulama dan dai.

Serta mengusut gerakan ekstrimis yang antiagama dan hal yang bersifat keagamaan.
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini juga meminta umat Islam agar tetap tenang dan bisa menahan diri.
“Serta tidak terhasut oleh upaya adu domba,” tandasnya.

Baca Juga  Din Syamsuddin: Please, Polisi Jangan Pakai Senjata Dari Uang Rakyat Untuk Bunuh Rakyat

Hal senada juga disampaikan salah satu Mujahid 212 Damai Hari Lubis.

“Harus diusut tentang motif dari si pelaku, sehingga berani menusuk seorang ulama,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (13/9) malam.

Pengacara Habib Rizieq Shihab ini meminta polisi tak buru-buru menyimpulkan bahwa pelaku ada orang gila.

“Kali ini sebaiknya Polri jangan lagi terburu-buru menyimpulkan pelaku gila seperti acap kali publik dengar,” tekan dia dilansir JPNN.
Damai menerangkan, pihaknya yang selalu mendukung para ulama mengaku bingung dan heran kepada pemerintah.

Baca Juga  Duh! Protes PPKM, PKL di Alun-alun Kota Batang Menjerit: Isi Dompetku Wis Menipis

Pasalnya, pemerintah seperti tidak serius dalam mengusut aksi kriminal yang dialami ulama.

“Kali ini kami sangat berharap kepolisian segera mengungkap latar belakang pelaku,” ujarnya.

“Apakah ini benar pelaku sengaja atau mengidap sakit jiwa,” imbuh Damai.

Apabila pelaku tidak sakit jiwa, tegasnya, maka harus dikejar juga apa yang menjadi alasan utama penyerangan.

Damai curiga ada pihak yang sengaja menyuruh pelaku menjalankan aksi tersebut.

“Harus dipastikan gila apa hanya pura-pura gila,” tegasnya.

“Bila benar pelaku mengalami sakit jiwa, kepolisian sangat perlu melibatkan psikolog atau ahli jiwa untuk membuktikannya secara ilmiah serta bertanggung jawab secara hukum,” tandasnya.

Sumber: fajar.co.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan