IDTODAY NEWS – Angka kematian ibu dan anak di Surabaya jadi perdebatan. Awalnya, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawangsa menyoroti angka kematian ibu dan anak di Surabaya tertinggi kelima di Jawa Timur.

Namun demikian, klaim Khofifah ini justru dipertanyakan Walikota Surabaya, Eri Cahyadi. Sebab menurutnya, tidak semua kematian ibu dan bayi itu merupakan warga Surabaya.

“Kita lihat kematian bayi dan kematian ibu apakah di memang orang Surabaya asli. Atau memang dia waktu melahirkan, udah empat bulan datang ke Surabaya? Setelah itu menjadi KTP Surabaya,” kata Eri Cahyadi dikutip Kantor Berita RMOLJatim usai sertijab di DPRD Kota Surabaya, Senin (1/3).

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 di Lingkungan DPR Berjalan Tertib dan Sesuai Prokes

Menurut Eri, hingga saat ini semua data yang dimiliki pemerintah daerah terkait kematian ibu dan anak tidaklah sempurna.

“Pemerintah Kota tidak pernah sempurna, Provinsi juga mungkin tak sempurna, tapi apa yang ada di catatan Bu Gubernur tadi, adalah bagaimana sinergi. Karena kesempurnaan itu, atau masukan itu dari pihak mana pun itulah yang menjadi kesempurnaan kita, jadi apa yang bisa kita kolaborasikan, jadi apa yang bisa kita selesaikan,” jelasnya.

Baca Juga  Dugaan IPO, Orang-orang JK Masih Di Istana Karena Dibutuhkan

Kendati demikian, Eri tetap menerima setiap masukan dari pihak mana pun akan menjadi bagian kesempurnaan untuk melakukan kolaborasi untuk menyelesaikan bersama.

“Kalau buat saya, kesempurnaan atau masukan dari pihak manapun itu yang akan menjadi kesempurnaan kita. Jadi apa yang bisa kita kolaborasikan, apa yang bisa kita selesaikan. Kalau Surabaya dikatakan paling sempurna, nggak ono mas (nggak ada). Kekurangan itu pasti ada,” ungkap Eri.

Baca Juga  Beda Risma dengan RK-Ganjar-Khofifah Hadapi Pendemo UU Cipta Kerja

Maka dari itu, Eri menambahkan, untuk mencapai kesempurnaan itu dibutuhkan suatu kerja sama. Sebab setiap daerah memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing dalam pengelolaan administrasi maupun sumber daya wilayahnya.

“Tapi bagaimana kita bisa menerima, bagaimana kita bisa sinergi, bagaimana berkolaborasi dengan panjenengan semua, untuk menyelesaikan semua ini. Insya Allah kalau sinergi selesai lah,” tandasnya.

Baca Juga: Demokrat Anggap Jhoni Allen Memanipulasi Sejarah Pendirian Partai

Sumber: rmol.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan