Ditawari Congkel AHY, Gatot Menolak, Netizen: Tidak Seperti Kakak Pembina yang Jauh dari Moral

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberikan keterangan pers di Kantor DPP Partai Demokrat terkait hasil KLB Sibolangit, Jumat (5/3/2021). (Foto: Jawa Pos)

IDTODAY NEWS – Sikap Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang menolak tawaran terlibat mencongkel AHY dari Ketum Demokrat menuai simpati dan pujian netizen. Beda dengan sikap kakak pembina.

Hingga Minggu malam (7/3), postingan Gatot di akun Instagram @nurmantyo_gatot ini sudah disukai 107.349 orang dan sudah 928 komentar.

Mayoritas komentar memuji dan respek akan sikap yang ditunjukkan Gatot Nurmantyo.

Seperti diketahui, Gatot Nurmantyo menjabarkan dalam sebuah video terkait penolakannya akan tawaran yang mengajaknya terlibat mengkudeta AHY dari kursi Ketum Demokrat.

“Panutanku @nurmantyo_gatot,” ungkap @djorghisultan yang juga merupakan artis ternama Indonesia ini.

“Jenderal terbaik,” balas akun @emonrd5.

“Pintar, bermoral beretika beradab. Cara bicaranya bikin damai rescpect senior bikin adem, pokoknya banyak nilai-nilai positif,” kata akun @ginginard.

“Dan beliau bilang bapak susilo bambang yudhoyono, dimana pas wktu presiden smpai sekarang bnyak yang bilng gak pakai kata bapak atau pak… Benar benar beretika dan berestetika…. # semoga pak gatot menularkan kebaikan dimanapun berada,” jelas akun @ginginard lagi.

“Komando jenderal. Memang jenderal Gatot bermoral dan beradab. Tidak kaya KK pembina yang jauh dari moral dan adab perbuatannya yang merampok partai mantan tuannya yg membesarkannya,” ungkap akun @ rizallcaca

“Saya ingat nasehat senior dulu, “tidak semua senior itu baik, contohlah yang baik dan jangan ikuti yang buruk”. Sehat selalu bapak panglima, “bersama rakyat TNI kuat” komando,” jelas @mario_caesar_7115.

“Alhamdulillah, cerminan TNI sejati, Bravo TNI,” jelas akun @rhedy.albukhari

“MORAL ETIKA !! Yang kudeta sebaliknya … Tidak bermoral dan beretika,” kata @ami_lemans

Baca Juga: TNI AL dan TNI AU Kerahkan KRI Sidat dan 2 Pesawat Tempur F16 di Blok Ambalat, Ada Apa?

“Jendral kebanggaan rakyat..semoga selalu diberikan kesehatan jendral..amiin,” jelas @ade_baon

“Rindu jendral,” kata @ denyirrr

“SEHAT SELALU PAK JENDERAL ,,SELALU SENYUM DEKAT DGN RAKYAT,” kata @aldy_rnh.

“Masya Allah..tambah respek sy sm pak gatot..jendral yg berhati nurani,” jelas @ratnasihayu.

Seperti diketahui, Beda sikap dengan Jend (Purn) Moeldoko, Jend (Purn) Gatot Nurmantyo menolak terlibat kudeta AHY dari Ketum Demokrat karena ingat kebaikan SBY saat jadi Presiden.

Pengakuan ini disampaikan Gatot Nurmantyo kepada Chanel Bang Arief atau FNN dan ditayangkan sendiri oleh Gatot Nurmantyo di akun Instagramnya @nurmantyo_gatot.

“Saya tidak mau komentar. Karena ini kan belum terjadi semua,” ungkap Gatot Nurmantyo saat diminta pendapatnya tentang kisruh Partai Demokrat yang dicongkel mantan Panglima TNI Moeldoko.

Namun pada akhirnya Gatot Nurmantyo mau secara gamblang bercerita terkait pengambilalihan atau kudeta terhadap Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dari kursi Ketua Umum Partai Demokrat.

Menurut Gatot Nurmantyo, sebelum KLB di Sumut digelar, Gatot Nurmantyo mengaku sempat diajak turut serta melakukan kudeta.

“Saya bilang. Menurunkan AHY. Saya ini bisa naik bintang satu, bintang dua, taruh itu hal biasa. Tapi kalau saya naik bintang tiga, itu presiden pasti tahu. Kemudian jabatan Pangkostrad, pasti presiden tahu. Apalagi presidennya tentara waktu itu Pak SBY,” ujar Gatot.

Saat menjabat Pangkostrad, Gatot Nurmantyo mengaku sempat dipanggil SBY ke Istana Negara. Ketika itu, SBY bilang akan menjadikan Gatot Nurmantyo sebagai KSAD.

Gatot pun langsung mengucapkan terima kasih kepada SBY.

SBY lantas berpesan kepada Gatot Nurmantyo agar melaksanakan tugas tersebut dengan profesional.

Baca Juga  "Manuver", Jenderal Gatot?

“‘Cintai prajuritmu dan keluarga dengan segenap hati dan pikiranmu. Itu saja. ‘Selamat’. Beliau tidak titip apa-apa. Tidak pesan lainnya lagi,” katanya.

“Maksud saya begini. Apakah iya saya dibesarkan dua presiden. Pak SBY dan Pak Jokowi. Terus saya membalasnya dengan mencongkel anaknya?,” tegas Gatot Nurmantyo.

“Lalu nilai nilai apa yang saya berikan kepada anak saya. Kita ini kan akan menjadi sejarah juga. Ooh itu anak tak beradab itu. Diangkat KSAD, Panglima TNI. Balasannya begitu,” jelasnya.

“Saya terima kasih. Tapi moral etika saya tidak bisa terima begitu. Itu yang saya sampaikan kepada orang itu,” jelas Gatot Nurmantyo dalam wawancara itu dimana salah satu topiknya membicarakan kisruh Partai Demokrat.

Seperti diketahui, Gatot diangkat menjadi KASAD saat Presiden SBY. Kemudian diangkat menjadi Panglima TNI pada awal pemerintahan Presiden Jokowi. Gatot menjabat selama 2 tahun dari 2015 hingga 2017 sebagai panglima TNI.

Baca Juga: Gagal Atasi Pandemi, Presiden Paraguay Minta Semua Menteri Mundur

Sumber: pojoksatu.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan