Diungkap Marzuki Alie SBY Sebut Megawati Dua Kali Kecolongan, PDIP Balas Pakai Sindiran Keras

SBY dan Megawati bertemu serta bersalaman saat Upacara HUT Kemerdekaan RI ke-72 di Istana Negara, Kamis (pojoksatu.id)

IDTODAY NEWS – Pernyataan mantan Sekjen Demokrat Marzuki Alie soal Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Megawati Soekarnoputri, memantik reaksi keras dari PDI Perjuangan.

Dalam pengakuannya, Marzuki Alie menyebut SBY menyebut Ketua Umum PDI Perjuangan itu dua kali kecolongan di Pilpres 2004 silam.

Fakta politik itu membangun persepsi publik yang menjadi faktor keretakan keharmonisan Megawati dan SBY.

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto berpendapat SBY telah menzholimi dirinya sendiri.

Hal itu dibuktikan dengan adanya pernyataan kecolongan dua kali sebagai cermin moralitas berpolitiknya.

Menyikapi hal tersebut, politisi senior PDIP Hendrawan Supratikno mengatakan tidak tahu-menahu penyebab awal keretakan Megawati dan SBY yang belakangan dihembuskan Marzuki Alie.

“Yang saya tahu, Bu Megawati memberi nilai lebih kepada aspek-aspek kejujuran, konsistensi dan loyalitas,” kata Hendrawan kepada RMOL, Rabu (17/2/2021).

Baca Juga  Hidayat Nur Wahid ke Sukmawati: Janganlah Pancasila Dikotori Ideologi Komunisme

Anggota Komisi XI DPR RI ini menyampaikan, strategi play victim dalam politik memang merupakan hal biasa. Utamanya dalam hal pencitraan.

“Playing victim (memosisikan diri sebagai pihak yang teraniaya) sebagai bagian dari politik pencitraan, sebenarnya hal biasa,” jelasnya.

Baca Juga: Kirim Pesan Ke Kader, AHY: Pengkhianat Pengambilalihan Demokrat Masih Terjadi Hingga Kini

Bahkan, strategi ini juga kerap disarankan untuk dilakukan dalam kondisi tertentu.

“Para konsultan politik sering memilih siasat ini dalam menu rekomendasi mereka,” ungkap dia.

“Namun bagi kami, motif elektoral hendaknya tidak menggeser moralitas politik dan etika publik,” sambungnya.

Hendrawan juga menyatakan, dalam politik, pasang surut sebuah hubungan dan relasi antar partai politik juga merupakan hal biasa.

“Waktu terus berjalan. Portofolio relasi antar aktor politik mengalami pasang surut,” tekan dia.

Akan tetapi, tegasnya, permusuhan sama sekali tidak masuk dalam kamus visi dan misi PDI Perjuangan.

“Namun bagi PDIP, permusuhan tidak pernah menempati beranda politik, karena yang kami usung adalah politik kebangsaan dan politik pencerahan yang inklusif,” tandasnya.

Sementara, Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief menyebut, ada dendam PDIP kepada SBY.

Baca Juga: Siang Ini, Mantu Jokowi Akan Resmi Ditetapkan Sebagai Pemenang Pilkada Medan

Pernyataan itu disampaikan Andi Arief melalui akun Twitter pribadinya, Rabu (17/2/2021).

Cuitan Andi Arief itu menanggapi pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait pernyataan mantan Sekjen Partai Demokrat Marzuki Alie.

“Hari ini Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto membuat release menanggapi statemen hantu Pak Marzuki Alie,” tulis Andi Arief seperti dikutip PojokSatu.id.

Baca Juga  Moeldoko: Saya Ingatkan Semua Pihak Jangan Jadi Lalat Politik

Menurutnya, apa yang disampaikan Marzuki Alie kanal YouTube Akbar Faisal Uncensored, Kamis (11/2), adalah mengarang bebas.

“Lebih mengejutkan saya, ternyata ada dendam PDIP terhadap SBY karena sebagai menantu Jenderal Sarwo Edhie Wibowo. Dendam Ideologis?” ungkap Andi Arief.

Karena itu, Andi meminta Hasto agar jangan membentur-benturkan SBY dan Megawati.

“Biarlah mereka berdua menjadi panutan bersama, sebagai yang pernah berjasa buat sejarah politik kita,” saran dia.

Andi kemudian balik membalas Hasto dengan sebuah sindiran.

“Kader Partai Demokrat sejak lama didoktrin untuk tidak membuly mantan Presiden,” tandasnya.

Baca Juga: Kabar Gembira Lagi soal Habib Rizieq, Aziz Yanuar sampai Ucapkan ‘Alhamdulilah’

Sumber: pojoksatu.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan