IDTODAY NEWS – Kementerian Pertahanan (Kemenhan) akhirnya angkat suara terkait dengan penemuan drone di laut Selayar, Sulewesi Selatan (Sulsel) beberapa hari lalu.
Melalui juru bicaranya (Jubir), Dahnil Anzar Simanjuntak meminta publik untuk tidak berspekulasi berlebihan perihal dengan benda disebut drone itu.
“Terkait penemuan Drone di laut Selayar Kementerian Pertahan mengajak publik tidak berpolemik yang kontraproduktif,” ungkapnya dalam keterangan pers diterima Pojoksatu.id, Senin (4/1/2020).
Danhil Anzar juga menyebutkan akan bekerjasama dengan pihak terkait, dalam hal ini Mabes Polri dan TNI Angkatan Laut untuk menangani penemuan drone tersebut.
“Apalagi saat ini TNI AL sudah menyatakan bahwa drone yang ditemukan tersebut adalah Sea Glider yang biasa digunakan untuk survey data oseanografi,” jelasnya.
“Untuk lebih rinci Pihak TNI AL melalui Pusat Hidrografi dan Oseanografi akan menyelidiki lebih lanjut Drone tersebut,” pungkas Danhil Anzar.
Sebelumnya, pengamat politik Ubedilah Badrun mendesak Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto untuk serius menjaga kedaulatan laut Indonesia.
Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu juga menduga bahwa drone asing tersebut berasal dari negara tirai bambu yaitu China.
Karena itu, Ubedilah meminta Prabowo harus menegur keras China yang telah melanggar batas teritori NKRI
“Prabowo mesti tegas dalam menjaga kedaulatan wilayah teritorial NKRI. China perlu ditegur keras. Kalau tidak ditegur berbahaya pertahanan negara,” ujarnya di Jakarta, Minggu (3/1/2021).
Selain itu, kata Ubedilah, Prabowo juga harus segera mencari solusi teknologi canggih agar dapat menangkap hal-hal serupa.
“Di saat yang sama Prabowo mesti cari solusi teknologi canggih untuk menangkal cara-cara China tersebut,” pungkas Ubedilah.
Baca Juga: Abu Bakar Ba’asyir Bebas, Mabes Polri: Pergerakannya Terus Kami Awasi
Sumber: fajar.co.id