“Itulah yang menjadikan kenapa bulan September dan Oktober tahun lalu pertambahan kredit itu negatif 1 persen ya. Ini belum pernah terjadi sejak tahun 98. Bahasa sederhananya, uang yang beredar aja disedot, kok ngarepin ekonomi pulih,” tambah RR.

Kesalahan keempat, RR menjelaskan bahwa selama pandemi Covid-19, tidak ada prioritas dalam kebijakan Jokowi.

Padahal harusnya, saat muncul pandemi-19, pemerintah menggelontorkan Rp 400 triliun untuk pencegahan, vaksin dan lainnya. Sejak awal dia RR juga telah menyarankan, ada alokasi anggaran Rp 400 triliun untuk memberi makan seluruh rakyat Indonesia.

Dia juga mengusulkan pemerintah, mengalokasikan dana Rp 200 triliun untuk meningkatkan produksi pangan.

“Tidak ada fokus, tidak kreativitas, jangan mimpi ekonomi bisa pulih dengan kepemimpinan seperti ini. Tetap aja ada proyek bangun ini, proyek bangun itu,” demikian penjelasan Mantan Menko Kemaritiman ini.

RR kemudian menyebutkan kesalahan terakhir dari Jokowi adalah tidak membaca peluang krisis sebagai ruang untuk membangun negara.

Dalam situasi krisis, RR meyakini kepemimpinan seseorang diuji. Ia mencontohkan beberapa pemimpin negara seperti Franklin Roosevelt dan Mahathir Muhammad.

Baca Juga  Pengamat: Kapasitas Anies Baswedan di Atas Jokowi, Tak Layak Dibandingkan

“Ujian kepemimpinan justru pada waktu krisis, kelihatan siapa yang hebat siapa yang bagus, siapa yang memble. Pemimpin yang bisa membalikkan situasi krisis jadi opoturnity,” pungkas Rizal Ramli.

BACA: Rizal Ramli: Pemimpin Yang Kehilangan Kepercayaan Sulit Bawa Bangsanya Keluar Dari Krisis

Sumber: rmol

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan