Ekonomi Minus Sudah Diramal Politisi PDIP Jauh Sebelum Prediksi SMI Diungkap Ke Publik

Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi PDIP, Hendrawan Supratikno/RMOL

IDTODAY NEWS – Prediksi pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga akan berada di angka 0 sampai minus 2 yang disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani sejatinya pernah diprediksi sebelumnya oleh fraksi PDIP di DPR RI.

Adalah anggota Komisi XI DPR RI Fraksi PDIP, Hendrawan Supratikno. Jauh sebelum prediksi SMI, Hendrawan juga sempat prediksi ekonomi nasional hingga minus 2 persen. Kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin 10 Agustus lalu, ia memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan minus dua hingga nol persen di kuartal ketiga.

Baca Juga  PKS Heran PDIP Cs Menolak Revisi UU Pemilu, Padahal Di Komisi II Semua Setuju

Ada beberapa faktor yang menyebabkan prediksi pertumbuhan ekonomi masih berada di titik minus.

“Prediksi didasarkan pada pergerakan variabel makro pembentuk PDB, yaitu konsumsi, investasi, belanja pemerintah, dan ekspor-impor. Semua ini dalam tekanan cukup berat,” kata Hendrawan kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (26/8).

Dia menerangkan, sejumlah kebijakan pemerintah untuk mendorong laju ekonomi nasional dengan melonggarkan ekonomi sektor riil tidak cukup untuk memacu ekonomi nasional.

Baca Juga  Ihsan Yunus PDIP Ternyata Utus Operator Temui MJS Di Ruang Logistik Kemensos

“Kebijakan yang diambil pemerintah dengan melonggarkan kegiatan ekonomi sektor riil, sedikit membantu tetapi belum cukup karena yang terjadi skalanya global,” ucapnya.

Saat ini, kata Hendrawan, dari sisi konsumsi telah dibatasi sehingga berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat. Selain itu, faktor lain yang memberi andil menurunnya ekonomi nasional yakni belanja pemerintah yang terkendala dengan pendapatan pajak serta manajemen utang.

Baca Juga  Tak Sadar Sudah On Air, Rocky Gerung Ucapkan Kata Ini, Najwa Shihab: Mau Ralat?

“Konsumsi dibatasi penurunan daya beli. Investasi tergantung prospek pasar. Belanja pemerintah terkendala pendapatan pajak dan manajemen utang. Ekspor-impor tergantung pemulihan ekonomi secara global,” tandasnya.

Sumber: rmol.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan