IDTODAY NEWS – Penetapan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo sebagai tersangka suap benih lobster (benur) seharusnya menjadi momentum bagi Presiden Jokowi untuk mencari sosok menteri pengganti yang berkompeten di sektor kelautan dan perikanan Indonesia.
Nama Sandiaga Salahuddin Uno kemudian muncul ke publik. Politisi Partai Gerindra itu dianggap sosok yang pas mengisi jabatan yang ditinggalkan Edhy Prabowo.
Lantas bagaimana tanggapan Sandiaga Uno? Eksklusif kepada fajar.co.id, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu tidak ingin berpolemik terlalu jauh terkait siapa sosok pengganti Edhy Prabowo di Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Sandi mengatakan, hal tersebut merupakan hak prerogatif Presiden sebagai pemimpin tertinggi pemerintahan.
“Sebaiknya sekarang kita tidak berpolemik siapa penggantinya tapi memberikan keputusan itu kepada presiden,” kata Sandi di Makassar, Minggu (29/11/2020).
Pertanyaannya, jika negara memanggil Sandi untuk menduduki jabatan tersebut, bagaimana kesiapan Sandi? Secara lugas ia mengaku tak ingin berandai-berandai dengan pendapat tersebut.
Mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) itu saat ini hanya ingin fokus di luar pemerintahan.
“Saya tidak ingin berandai-andai, saya sekarang fokus di luar pemerintahan. Saya tidak ingin berbicara di luar domain saya,” tegasnya.
Terkait dengan kasus yang menjerat Edhy Prabowo, Sandi sebagai sahabat dan sesama kader Gerindra mengaku prihatin dan menjadikan peristiwa ini sebagai pembelajaran berharga, khususnya bagi penyelenggara negara.
“Tentu saya prihatin dengan apa yang menimpa sahabat saya, Edhy Prabowo. Ini menjadi pembelajaran untuk kita semua,” ucapnya.