Eksploitasi Alam Mengalirkan Uang Ke Oligarki, Rakyat Dikasih Banjir

Koordinator Gerakan Indonesia Bersih, Adhie Massardi/RMOL

IDTODAY NEWS – Banjir yang mengepung wilayah Kalimantan Selatan tidak lepas dari rusaknya ekologi di tanah Borneo. Eksploitasi besar-besaran terhadap sumber daya disebut-sebut sebagai penyebab utama banjir tersebut.

Secara satire, Koordinator Gerakan Indonesia Bersih, Adhie Massardi menyebut bahwa eksploitasi itu telah menghasilkan aliran uang yang banyak. Hanya saja uang tersebut mengalir ke kalangan tertentu saja.

“Eksploitasi sumber daya alam menghasilkan uang sangat banyak. Mengalir deras ke kaum oligarki yang beberapa di antaranya para pembesar negara di parlemen, eksekutif, dan yudikatif,” ujarnya dalam akun Twitter pribadi, Minggu (17/1).

Namun demikian, Adhie menilai bahwa tambang-tambang yang dilakukan setelah melakukan pembalakan hutan tidak memberi keuntungan bagi rakyat kecil. Sebaliknya, rakyat sebatas ketiban sial karena hanya dampak dari kerusakan hutan.

“Rakyat dikasih banjir, longsor kekeringan dan kebakaran hutan. Maka tak akan ada penjahat lingkungan,” tegasnya dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.

Berdasarkan catatan Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) dari laporan tahun 2020, terdapat 814 lubang tambang milik 157 perusahaan batubara yang masih aktif bahkan ditinggal tanpa reklamasi. Ada juga perkebunan kelapa sawit yang makin meluas dan mengurangi daya serap tanah.

Baca Juga  Rizal Ramli: Ada Peran Kelompok Garis Tengah Dalam Lengsernya Gus Dur

Kondisi ini membuat daya tampung dan daya dukung lingkungan di Kalsel dalam kondisi darurat ruang dan darurat bencana ekologis.

Baca Juga: Ini Alasan Cak Imin Desak Mendikbud Nadiem Makarim Diganti

Sumber: suara.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan