Erdogan: Kekejaman di Prancis terhadap Nabi Muhammad Berlabel Kebebasan Berpikir

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (Foto: Arif Hudaverdi Yaman/Anadolu Agency)

Menyoroti bahwa Islamofobia dan xenofobia telah berubah menjadi tren yang memandu kebijakan negara dan mempersulit kehidupan sehari-hari, Erdogan mengatakan marginalisasi Muslim karena kepercayaan, bahasa, nama, atau pakaian mereka telah menjadi hal biasa di banyak negara.

Dia mengatakan Turki, yang berupaya mencegah konflik etnis dan berbasis sekte, tidak ragu untuk menanggapi jika ada yang menargetkan nilai-nilai sakral mereka.

Baca Juga  Polisi Jerman Geruduk Masjid Berlin Terkait Kasus Penipuan Dana Covid, Erdogan: Itu Dipupuk Sentimen Anti-Islam

“Kami berusaha untuk mengikuti kebijakan yang seimbang, adil dan percaya diri yang akan menjadi teladan bagi seluruh umat manusia, terutama terkait kebebasan beragama. Kami tidak mencampuri kepercayaan atau gaya hidup siapa pun, dan kami menjamin kebebasan beribadah bagi semua warga negara yang tinggal di negara kami,” paparnya.

Mengenai komunitas Turki yang tinggal di Amerika, Erdogan mengatakan dia dengan senang hati mengikuti hubungan persaudaraan dekat yang mereka kembangkan dengan kelompok Muslim lainnya.

Ia melanjutkan, pertemuan tahunan Muslim American Society akan memberikan harapan dan kekuatan bagi masyarakat Islam.

Baca Juga: Tekan Kasus Positif Covid-19, Doni Monardo Minta Masyarakat untuk Kooperatif

Sumber: sindonews.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan