IDTODAY NEWS – Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menyoroti seruan aksi Jokowi End Game yang rencananya dilaksanakan hari ini, Sabtu (24/7).

Menurut Ferdinand, aksi Jokowi End Game itu hanya ilusi yang dimotori politisi busuk.

“Aksi Jokowi End Game itu hanya ilusi belaka. Harapan kosong kaum politisi busuk. Mereka mencoba membeli kekacauan dengan uang korupsi, mencoba membakar kegaduhan dengan hasil korupsi,” tegas Ferdinand melalui akun Twitter miliknya, Jumat (23/7).

“Kita buktikan besok (hari ini), aksi itu tak akan ramai, hanya diikuti segelintir penikmat nasi bungkus,” cetusnya.

Polda Metro Kerahkan 3.385 Peronil

Polda Metro Jaya mengerahkan ribuan personil untuk mengantisipasi demo Jokowi End Game, Sabtu (24/7).

“Kami siapkan personel gabungan sebanyak 3.385 orang,” kata Karo Ops Polda Metro Jaya Kombes Marsudianto, Sabtu (24/7/2021).

Marsudianto mengatakan ribuan personel tersebut sudah mulai disiagakan sejak pagi.

Menurut Marsunianto, para personel disebar ke sejumlah titik, seperti Monas dan kompleks DPR RI untuk mengantisipasi kerumunan massa pendemo.

Selain mengerahkan aparat, Polri juga mengerahkan kendaraan taktis water cannon.

Water canon disiapkan di putaran bawah flyover depan Universitas Trisakti.

Baca Juga  Petinggi Demokrat Minta Jokowi 'Serahkan' Gibran ke KPK, Refly Harun: Jenis Kejahatannya Luar Biasa

Selain itu, terlihat pula motor trail anggota Brimob dan lima unit truk polisi terparkir di lokasi.

Hingga saat ini, massa aksi belum terlihat. Kondisi arus lalu lintas pun terpantau lancar.

Sebelumnya, poster seruan aksi bertajuk ‘Jokowi End Game’ beredar di media sosial.

Aksi massa tersebut rencananya dilakukan pada 24 Juli dengan melakukan long march dari Glodok ke Istana Negara.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, aksi ‘Jokowi and game’ adalah hoaks.

Yunus meminta jangan ada pihak yang terprovokasi hal tersebut dan tidak egois dan melihat kondisi pandemi Covid-19 yang belum terkendali.

Baca Juga  Ramai Tagar Hina DPR, PD: Kami Tak Ikut Setujui UU Cipta Kerja

“Silakan kalau mau menyampaikan pendapat datang ke Polda Metro akan kita terima. Secara bijak untuk kita bisa hindari kerumunan supaya jangan jadi klaster lagi,” kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jumat 923/7).

Ia meminta kepada mereka yang menyerukan aksi untuk melihat kapasitas rumah sakit yang penuh dengan pasien Covid-19.

“Lihat rumah sakit kuburan udah penuh. Apa mau diperpanjang lagi PPKM ini. Sementara masyarakat mengharapkan supaya bisa relaksasi,” kata Yusri.

Sumber: pojoksatu.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan