IDTODAY NEWS – Upaya memperkuat ketahanan pangan nasional dalam sektor pertanian dan peternakan sejatinya harus dilakukan oleh kemandirian masyarakat dan dukungan kebijakan pemerintah yang berpihak.

Begitu disampaikan Pendiri Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) Jaya Suprana di sela-sela akhir diskusi daring Jaya Suprana Show dengan narasumber mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, bertajuk “Pengamat Peternakan dan Perkebunan” pada Jumat (26/2).

“Jadi sekali lagi, rupanya masalah pertanian dan peternakan ini butuh suatu upaya dari pihak masyarakat untuk menciptakan kedaulatan pangan,” ujar Jaya Suprana.

Baca Juga: Termasuk Darmizal Dan Marzuki Alie, Demokrat Copot 7 Kader Dengan Tidak Hormat

Sementara itu, menurut Gatot, terkait ketahanan pangan ini tidak sepenuhnya menjadi tanggungan masyarakat. Masyarakat, kata dia, adalah pelaksana dari strategi pemerintah pemegang kendali kebijakan yang mengarah pada upaya memperkuat ketahanan pangan nasional.  

“Jadi, pemerintah yang punya strategi, masyarakat yang melaksanakan. Kalau masyarakat sendiri tidak akan punya kemampuan,” kata Gatot.

Atas dasar itu, Gatot menyatakan bahwa upaya penyelamatan ketahanan pangan nasional harus berorientasi pada kemandirian dan dilakukan dengan cara-cara revolusioner dan radikal.

Baca Juga  Didi Irawadi: Pernyataan Luhut Ambigu, Rakyat Bisa Sesat Sikapi Pandemi Covid-19

“Saya menyampaikan bahwa melakukan penyelamatan atau membuat ketahanan pangan dengan kemandirian kita, harus dilakukan secara revolusioner dan radikal,” tuturnya.

Jaya Suprana pun sependapat dengan Gatot. Menurutnya, cara-cara radikal (mengakar) dibutuhkan untuk mencapai target ketahanan pangan nasional. Sebab, terminologi radikal acap kali diartikan sempit, padahal memiliki makna yang luas dan mendalam.

“Jadi membutuhkan radikalisme. Memang sebetulnya arti radikal itu positif, karena itu kan sampai ke akar-akarnya,” demikian Jaya Suprana.

Baca Juga  Sebelum Dicopot, Gatot Nurmantyo Diingatkan PDIP untuk Hentikan Nobar Film G30S/PKI

Baca Juga: Andi Sinulingga: Kerumunan NTT Itu Spontanitas Atau Sengaja Dirancang?

Sumber: rmol.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan