Namun, pada akhir Mei 2020, tiba-tiba Achmad mengundurkan diri dari bakal calon Wali Kota Solo di Pilkada 2020. Dia merasa tidak nyaman jika di tengah pandemi COVID-19 malah sibuk dengan kampanye kepala daerah. Otomatis, peluang Gibran menjadi lebih besar untuk terpilih dan kelak menjadi kenyataan.

DPC PDIP Solo sudah menolak keputusan Achmad yang sepihak. Namun tidak ada gunanya. Keputusan Achmad telah bulat. Rudyatmo akhirnya kecewa terhadap DPP PDIP yang tidak mempertahankan Achmad dan semudah itu mencalonkan Gibran yang minim pengalaman. Tapi mereka tak bisa berbuat apa-apa.

Baca Juga  Anies Baswedan Ingkar Janji

“Pencalonan dari DPC sudah sesuai dengan PP Nomor 24 Tahun 2017 seolah-olah nggak ada harga dirinya. Artinya apa yang telah dirumuskan ini nggak ada nilainya di sana, karena yang diberi rekomendasi Mas Gibran dan Pak Teguh, bukan yang diusulkan DPC Pak Pur dan Pak Teguh,” ungkap Rudyatmo seperti dilansir Liputan6.

Melihat peta politik di Jawa Tengah, PDIP memang sangat berkuasa. Setidaknya ada 18 kepala daerah yang mendapat dukungan dari partai berlambang kepala banteng tersebut sampai sekarang. Untuk anggota DPR, PDIP berhasil mengirimkan 26 anggotanya ke parlemen dari Jawa Tengah.

Solo juga salah satu daerah Jawa Tengah yang menjadi basis banteng. Terbukti, Puan Maharani, yang melenggang dengan suara terbanyak dari PDIP, meraup 404.304 suara di Dapil Jateng V meliputi Klaten, Sukoharjo, Boyolali, dan Kota Solo. Selain Puan, ada tiga politikus PDIP yang berhasil melenggang ke DPR dari dapil yang sama, membuat PDIP merebut jatah 4 kursi dari 8 kursi yang ada.

Turun ke tingkat DPRD Solo, dominasi PDIP lebih masif lagi. Dari 45 caleg yang berhasil lolos, 30 di antaranya berasal dari PDIP. Jika dibuat persentase, maka PDIP menguasai 67 persen kursi DPRD Kota Solo.

Baca Juga  Tuan Komnas HAM, Mau Mengarah ke Mana?

Kini, di Pilkada 2020, Gerindra, Golkar, PAN, dan PSI juga telah menyatakan dukungan kepada Gibran. Satu yang tersisa adalah PKS. Kendati ada calon kuat yang bisa berhadapan dengan Gibran, besarnya kekuatan PDIP di Solo sangat sulit terkalahkan. Sejak tahun 2000, selama hampir dua dekade, kepemimpinan Solo selalu dipegang PDIP.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan