Dalam tulisannya di The Diplomat, Beni menyebut janji Reformasi, yang menjamin politik untuk semua warga negara, terbukti hanya ilusi belaka. Kenyataannya, politik Indonesia masih terbatas pada kelompok elite.
Pencalonan Gibran adalah salah satu buktinya. Posisinya sebagai anak presiden dan pebisnis sukses mempermudah pencalonan. Sebagian orang, utamanya Achmad yang tidak terpilih oleh PDIP, meyakini itu. Sayang, Gibran tidak sadar, atau mungkin pura-pura tidak sadar, akan keistimewaan itu dan malah melanggengkannya.
“Jadi, tidak ada kewajiban untuk mencoblos saya. [Pilkada] ini kan kontestasi, bukan penunjukan. Jadi, kalau yang namanya dinasti politik, di mana dinasti politiknya? Saya juga bingung kalau orang bertanya seperti itu,” kata Gibran dalam diskusi virtual bertajuk “Anak Muda Berpolitik, Siapa Takut, Jumat (24/7/2020).(*)
Sumber: tirto.id