Gibran Mungkin Didorong Jadi Cawapres, Pengamat: Tapi Rakyat Sudah Cerdas

Putra sulung Presiden Joko Widodo yang juga Walikota terpilih Solo, Gibran Rakabuming Raka/RMOL

IDTODAY NEWS – Putra mahkota Gibran Rakabuming Raka yang baru saja memenangkan Pilkada Solo 2020 sebagai walikota.

Tidak sedikit yang memprediski, putra sulung Presiden Joko Widodo itu tidak akan setop di Solo. Dia berpeluang maju pada pemilihan gubernur lanjut pemilihan presiden.

Pada pemilihan gubernur, Gibran disebut-sebut bisa bertarung di Pilkada DKI Jakarta 2022, dan di Pilgub Jawa Tengah 2023.

Jateng lebih terbuka bagi Gibran. Pasalnya, dia berasal dari daerah itu, dan petahana Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang sudah dua periode, jadi tidak bisa mencalon lagi.

Lalu, kalau misalnya Gibran maju dan menang di Jateng, suami Selvi Ananda itu diyakini akan maju pada Pilpres 2024.

Selain Gibran, adik iparnya Bobby Afif Nasution juga tidak menutup kemungkinan akan tidak naik kelas. Sudah ada suara-suara yang menyebut Bobby berpeluang maju pada Pilgub Sumut 2023.

Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komarudin mengatakan, wacana Gibran maju di Jateng dan Bobby bidik Sumut 1, sah-sah saja.

Baca Juga  Jangan Coba-coba Ungkit Kembali Kasus Habib-RS, Pemerintah yang Rugi

“Kalkukasi politik itu mungkin-mungkin saja. Bahkan sangat mungkin. Karena di politik tak ada yang tak mungkin. Gibran dan Bobby yang tak pernah aktif berkeringan dan berdarah-darah saja bisa jadi walikota,” ujarnya saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (20/1).

Soal Gibran yang diprediski melaju di ajang pilpres, juga sah-sah saja.

Tapi amatan Ujang Komarudin, yang paling memungkinkan sang putra mahkota didorong jadi calon wakil presiden.

Baca Juga  Angkat Bicara Soal Putusan DKPP Memecat Arief Budiman, Ini Penjelasan KPU

Meski demikian, masih pendapat Ujang Komarudin, jalan Gibran belum tentu mulus. Pasalnya, suara-suara penolakan politik oligarki sudah semakin meluas.

“Soal Gibran maju RI1 atau RI2. Mungkin akan didorong ke RI2. Tapi rakyat sudah cerdas. Rakyat mungkin akan malas melihat fenomena politik yang mempertontonkan kekuasan yang melingkar disitu-situ saja,” pungkas Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini.

Baca Juga: PKS Tanya Insiden Km 50, Begini Jawaban Komjen Listyo Sigit

Sumber: rmol.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan