Gibran Unggul di Solo, PDIP: Isu Dinasti Politik Tak Mempan di Kandang Banteng

Ilustrasi. DPP PDI Perjuangan telah memutuskan rekomendasi untuk Pilwalkot Kota Solo dimana ada dua nama yang cukup santer yaitu Gibran Rakabuming Raka dan Achmad Purnomo. (Foto: gesuri.id)

IDTODAY NEWS – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengklaim meraih kemenangan mutlak Pilkada 2020 di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto mengatakan ini menunjukkan bukti berhasilnya kaderisasi partai menyiapkan para pemimpin.

Menurut pria yang akrab disapa Bambang Pacul ini, isu-isu negatif banyak disebarkan demi mencabut akar Jawa Tengah sebagai kandang banteng. Salah satunya, kata Bambang, ialah isu dinasti politik di Pilkada Solo yang diikuti putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka.

Baca Juga  Pangdam Jaya Datang, Nikita Mirzani Menghilang

“Namun pilkada membuktikan bahwa isu itu tak mempan bagi warga kandang banteng,” kata Bambang Pacul dalam keterangan tertulis, Jumat, 11 Desember 2020.

Gibran Rakabuming Raka diprediksi meraih lebih dari 85 persen suara di Pilkada Solo. Dengan tingkat partisipasi 70,71 persen, kata Bambang, keterpilihan Gibran memiliki legitimasi.

“Dinasti kalau seperti Raja Jogja. Kalau pilkada seperti Mas Gibran ini kan pilihan rakyat. Kalau dia jelek, pasti enggak bakalan dipilih,” ujar Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP PDIP ini.

Baca Juga  Ditangkap Sepulang Kunker, Edhy Prabowo Sempat Bertemu ABK Indonesia Di Amerika

Di Jawa Tengah, Bambang melanjutkan, PDIP menang di 17 dari 21 daerah yang menggelar Pilkada 2020. Angka ini merujuk pada hasil perhitungan cepat (quick count) dan perhitungan suara sementara oleh Komisi Pemilihan Umum, serta laporan Badan Saksi Pemilu Nasional PDIP.

Bambang mengatakan capaian ini sudah melebihi target partai. Sebelumnya, PDIP menargetkan kemenangan 60 persen di Pilkada 2020 atau sekitar 15 daerah di Jawa Tengah. Menurut Bambang, raihan tersebut kian mengukuhkan Jawa Tengah sebagai kandang banteng.

Baca Juga  Mardani: Ada Persepsi, Partai Tolak Revisi UU Pemilu Karena Mau Jegal Gubernur Potensial

“Kami di Jateng punya adagium banteng selalu dalam barisan. Kalau tidak dalam barisan, namanya celeng,” ujar dia.

Bedanya, kata Bambang, banteng memiliki tanduk di kepala untuk bertempur jika dalam bahaya. Sedangkan tanduk celeng terletak di mulut, fungsinya untuk mencari makan. “Kalau ada banteng tidak tegak lurus instruksi Ibu Ketua Umum, maka mereka itu celeng, jelas bukan banteng,” kata Bambang.

Baca Juga: Habib Rizieq Akhirnya Serahkan Diri Setelah Ultimatum Penangkapan Polisi

Sumber: tempo.co

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan