Gus Nur Minta Hakim Hadirkan Menag Gus Yaqut dan Said Aqil di Persidangan, Tak Boleh Dibedakan
IDTODAY NEWS – Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan kembali menggelar sidang kasus ujaran kebencian dengan terdakwa Sugi Nur Raharja atau Gus Nur hari ini, Selasa (23/2).
Agenda sidang kali ini mendengarkan keterangan saksi dari Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Salah satu pengacara Gus Nur, Novel Bamukmin meminta hakim pada sidang kali ini agar bisa menghadirkan saksi Menag Yaqut Cholil Qoumas dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj.
“Terhadap saksi atas nama saksi Saudara Said Aqil Siradj dan Yaqut Cholil Choumas (bisa dihadirkan),” kata Novel dalam keterangan tertulisnya, Selasa (23/2/2021).
Novel menyebut, setiap orang memiliki kedudukan yang sama di mata hukum.
Karena itu, menghadirkan kedua saksi Menag Gus Yaqut dan Ketum PBNU dalam kasus Gus Nur merupakan aturan yang telah diatur dalam KUHAP.
“Keduanya tidak boleh mendapat perlakuan berbeda, dan harus hadir di persidangan, sebagaimana diatur KUHAP,” ujarnya.
Baca Juga: Dinilai Membangkang Perintah Kapolri Soal UU ITE, IPW Minta Direktur Reskrimsus PMJ Dicopot
Diketahui, Gus Nur dengan sengaja menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras dan antargolongan (SARA).
Sebagaimana wawancara Gus Nur di Akun Youtube Munjiat Channel.
Dalam video itu, Gus Nur pun menyebut NU mirip bus umum yang diisi oleh sopir pemabuk, kondektur teler, dan kernet ugal-ugalan.
Kata Gus Nur, seakan-akan organisasi NU saat ini tidak lagi ada kesucian.
Video tersebut dibuat pada 16 Oktober 2020 lalu di Sofyan Hotel, Jalan Prof DR Soepomo, Tebet Barat, Jakarta Selatan.
Saat itu, wawancara dilakukan bersama ahli hukum tata negara Refly Harun yang dalam kasus ini dijadikan sebagai saksi oleh kepolisian.
Baca Juga: Tengku Zulkarnain Penasaran, Apa Sih Kesaktian Abu Janda? Ada yang Bisa Jawab
Sumber: pojoksatu.id
