Habib Rizieq Sudah Dibungkam, Tapi Istana Makin Takut dan Cemas

Habib Rizieq Sudah Dibungkam, Tapi Istana Makin Takut dan Cemas (Foto: jpnn/GenPI.co)

IDTODAY NEWS – Akademisi Rocky Gerung mengomentari upaya pemerintah untuk menghalangi terjadi aksi 1812 yang menuntut keadilan bagi Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab di sekitaran Istana Merdeka.

Diketahui, pemerintah telah melakukan berbagai penyekatan di berbagai daerah dengan alasan menekan angka covid-19 dan mengurangi kerumunan.

“Ya angka covid-19 tinggi, tapi angka kecemasannya lebih tinggi, selalu kita mesti lihat alasan kekuasaan. Memang ada soal covid-19 tapi dari awal kita mengerti intensif untuk mempersoalkan ketidakadilan Habib Rizieq oleh teman-teman FPI itu didukung secara batin oleh rakyat,” terang Rocky Gerung, Kamis (17/12).

Dalam kanal YouTube-nya, Rocky mengatakan bahwa yang dilakukan Istana hanya mencegah hadirnya massa di Monas, bukan hadirnya tuntutan keadilan.

Ia pun menyatakan bahwa tuntutan keadilan juga bisa dilakukan secara online sama seperti reuni 212.

“Jadi yang bisa dicegah adalah hadirnya manusia di Monas, bukan hadirnya tuntutan keadilan. Itu orang bisa cari cara lain untuk mengepung arogansi kekuasaan melalui online,” jelas Rocky.

“Sama seperti reuni 212 itu pakai online dan akhirnya terbentuk arus pikiran dasar agar kekuasaan mengevaluasi diri,” tambahnya.

Baca Juga  Pengakuan Orang Tua Laskar Pengawal HRS, Kemaluan Diinjak, 4 Lubang di Dada Tembus Belakang

Menurut Rocky berkumpul tidaknya di Monas bukan soal jumlah orang, akan tetapi pengertian baru soal ketidakadilan.

Alasan teknis memang covid, tapi secara etis masyarakat menganggap ditutup tidak akan menghalangi kita masuk lewat online.

“Sebetulnya begitu tahu akan ada mobilisasi massa di Monas, maka kekuasaan memobilisasi Brimob Indonesia. Sekarang kenapa kok brimob enggak dibilang jangan masuk Jakarta karena ada covid-19?” ujar Rocky Gerung.

Baca Juga  Rocky Gerung Sebut Pelarangan FPI Memperburuk Citra Pemerintah Jokowi

Rocky juga mengungkapkan bahwa keadaan telah menunjukkan adanya kecemasan, yaitu Istana yang tidak paham bahwa rakyat marah dengan sikap yang tidak adil dari Istana.

“Jadi keadaan ini sebetulnya menunjukkan adanya kecemasan umum. Kecemasan di Istana jelas itu kecemasan yang konkret. Rakyat juga mencemaskan jangan-jangan Istana enggak paham bahwa rakyat sedang marah terhadap ketidakadilan itu,” kata Rocky Gerung.

Baca Juga: BIN Bantah Anggotanya Ditangkap FPI

Sumber: genpi.co

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan