Hasil Penelusuran KM 50 Jakarta-Cikampek: Mengapa CCTV Sempat Rusak?

Tim Republika melakukan penulusuran terhadap TKP yang diduga menjadi tempat bentrokan antara polisi dengan laskar FPI. (Foto: Republika)

Tim Republika: Zainur Mashir Ramadhan, Ali Mansur, Rizky Suryarandika, Bambang Noroyono

Republika pada Senin (7/12) mencoba menelusuri jalur Tol Jakarta-Cikampek KM 50, tempat kejadian perkara (TKP) yang disebut polisi menjadi lokasi penyerangan anggota FPI terhadap petugas yang sedang mengintai rombongan mobil Habib Rizieq Shihab (HRS). Tidak ada yang berubah atau menunjukkan adanya tanda-tanda bahwa lokasi tersebut adalah TKP penyerangan yang berujung tewasnya enam anggota laskar FPI.

Dari penelusuran Republika, beberapa lokasi di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek dan sekitarnya, arah Bandung, hanya ada rest area kecil dan Kantor Jasa Marga Gerbang Karawang Barat. Di sepanjang jalan pula, sejak KM 48 hanya ada beberapa CCTV yang terpantau di tengah dan sisi jalan. Berdasarkan pantauan, ada tiga CCTV yang tersebar di kilometer tersebut.

Sementara di KM 49, hanya ada satu CCTV terpantau, dan satu CCTV lainnya lainnya terlihat berdiri di dekat penanda KM 50. Menurut petugas setempat, CCTV-CCTV itu selalu aktif.

“Selalu aktif, enggak pernah mati,” ujar salah satu petugas keamanan dan jaga di Kantor Gerbang Karawang Barat.

Sementara, di jalur Tol Jakarta-Cikampek KM 50 ke arah Jakarta, Republika tak juga tidak menemukan tanda-tanda bahwa lokasi tersebut sempat terjadi insiden bentrok antara FPI dan polisi. Layaknya sebuah TKP, tidak ada misalnya, garis kuning polisi atau penanda apa pun di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek.

“Kami tidak tahu ada kejadian apa semalam di sini, tidak ada yang mencurigakan dan kami juga masuk siang ini,” ujar beberapa petugas Jasa Marga di Kantor dekat Gerbang Keluar Tol Karawang Timur.

Dikonfirmasi terpisah, Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru mengakui CCTV Tol Jakarta-Cikampek, KM 50 pada Senin (7/12), sempat tidak bisa diakses melalui Mobile CCTV Jasamarga. Menurutnya, beberapa CCTV di wilayah Jalan Tol Jakarta-Cikampek saat itu sedang dilakukan perbaikan.

“Ya sempat tidak bisa diakses karena putusnya kabel fiber optic pada wilayah ruas antara Karawang Barat sampai Cikampek. Maka, dilakukan perbaikan,” katanya saat dihubungi Republika, Senin (7/12).

Berdasarkan pantauan Republika pada Senin malam pukul 19.53 WIB, di Mobile CCTV Jasamarga, rekaman CCTV Gerbang Tol Cikampek Utama 1, Gerbang Tol Cikampek Utama 2, KM 49 sampai Gerbang Tol Cikampek sudah dapat kembali diakses. Padahal sebelumnya, pada pukul 15.21 WIB rekaman CCTV di sekitar KM 49 sampai Gerbang Tol Cikampek tidak bisa diakses. Lalu, saat ini di tol Cikampek pada KM 1, KM 4 dan KM 9 rekaman CCTV nya tidak bisa diakses dan tertulis “Maintenance”.

Sementara itu, Polda Metro Jaya terus mendalami insiden penyerangan terhadap petugas kepolisian yang diduga dilakukan oleh simpatisan FPI, pada Senin (7/12) dini hari di Tol Jakarta-Cikampek, KM 50. Termasuk soal rusaknya sejumlah CCTV di sekitar lokasi kejadian.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (7/12), tidak menjelaskan secara detail. Namun, menurutnya, semua upaya akan dilakukan semua termasuk mencari identitas kendaraan yang sampai saat ini belum tertangkap akan ditelusuri.

Baca Juga  Airlangga Tuding Ada Bohir Demo, Buruh: Kita Punya Uang!

“Orang (yang) belum tertangkap akan kita lakukan porses lebih lanjut,” kata Tubagus.

Sebelumnya, Polda Metro Jaya memberikan keterangan pers bahwa telah terjadi insiden baku tembak antara petugas polisi dan pengawal HRS di jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50 pada Senin (7/12) dini hari. Insiden itu menyebabkan enam pengawal HRS meninggal.

“Jadi dari hasil penyelidikan awal, kelompok yang menyerang anggota ini diidentifikasi sebagai laskar khusus, yang selama ini menghalang-halangi proses penyidikan,” ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Fadil dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (7/12).

Pihak FPI membantah tuduhan polisi soal insiden saling tembak di dekat pintu tol Karawang Timur pada Senin (7/12) dini hari. Sekertaris Umum FPI Munarman justru menyebut ada enam laskar pengawal HRS yang hilang dalam insiden itu.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan